BIJAK ONLINE (LIMA PULUH KOTA)---Tim VIII Safari Ramadhan kabupaten Lima Puluh Kota, dipimpin Camat Harau, Deki Yusman, serahkan bantuan berupa uang sebanyak Rp10 juta kepada pengurus mesjid Al Wustha, jorong Tanjungpati, nagari Koto Tuo, kecamatan Harau, Senin (29/5) malam.
Penyerahan secara simbolis itu, dilakukan sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nur Akmal kepada pengurus mesjid, disaksikan Wali nagari setempat Dt. Sindaro nan Panjang, camat Harau Deki Yusman dan pengurus lainnya serta jemaah mesjid.
Sebelum penyerahan bantuan, Wali nagari setempat sampaikan beberapa keluhan warga, diantaranya, terhadap lampu penerangan yang sudah 2 bulan mati. Akibat, gelap gulita jalan di jorong Tanjungpati, nagari Koto Tuo ini, menyebabkan rawannya maling. Ironisnya lagi, kegelapan itu dimamfaatkan oleh anak muda berpacaran dan sebagainya.
Upaya yang kami lakukan, telah menghubungi dinas Perhubungan dan PT. PLN, baik secara lisan maupun tulisan, namun hingga sekarang belum digubris dan masih gelap. Parahnya lagi, akibat lampu tak hidup, para jemaah ketika pergi ke mesjid sering “tagagau”.
Karena itu, kami mohon kepada tim VIII Safari Ramadhan untuk mencarikan solusinya, tak mungkin kami beraktifas dengan gelapnya malam. Lebih rawan lagi, ketika sejumlah kendaraan, baik roda empat maupun roda dua menempuh jalan tersebut sering juga gamang, karena jalan raya di nagari Koto Tuo agak sempit.
“Sebelum jatuh korban dan merajalelanya maling, kami mohon kepada tim VIII Safari Ramadhan secepatnya menukar lampu jalan tersebut. Kalau boleh meminta, tentunya pada bulan puasa ini, karena jemaah kita banyak yang aki-aki (tua.Red) menunaikan shalat tarwih dan tadarus, “harap Wali nagari.
Dalam kesempatan itu, ketua tim Deki Yusman, mengucapkan terima kasih atas informasi yang disampaikan Wali nagari. Kunjungan tim Safari Ramadhan kabupaten Lima Puluh Kota yang dibagi sebanyak 8 tim ini, tentunya menampung seluruh aspirasi masyarakat, termasuk masalah lampu jalan.
Para jemaah dan warga nagari Koto Tuo, jangan cemas, seluruh laporan warga akan kita sikapi secapatnya. Yang jelas setiap pengaduan ataupun laporan, tentunya melalui proses, tapi dimana tersendatnya, ini akan kita telusuri secapatnya dan akan kami sampaikan kepada dinas terkait.
“Kami menyadari, akibat gelapnya lampu jalan tentu banyak resiko yang kita hadapi, utamanya para jemaah yang hendak ke mesjid, tentu membutuhkan penerangan lampu jalan. Sebelum jatuh korban, persoalan ini kami sikapi dengan cepat, “ujar Deki. (Nura)