BIJAK ONLINE (LIMAPULUH KOTA)—Agenda tahunan kenagarian Gunung Malintang, kecamatan Pangkalan, kabupaten Lima Puluh Kota, berupa alek Bakajang, dengan menampilkan sampan yang telah dihias oleh setiap anak nagari di jorongnya masing-masing, dilaksanakan selama 5 hari Rabu-Minggu (28-2/7) berjalan dengan sukses.
Hal tersebut dikatakan Wali Nagari Gunuang Malintang, Wido Putra, disela-sela acara, tradisi bakajang ala anak Nagari Gunuang Malintang ini merupakan kegiatan menyambut Bulan Syawal 1438 Hijriyah di Kenagariannya. Kegiatan ini, merupakan tradisi anak nagari yang sudah berlangsung secara temurun di Nagari Gunuangmalintang. Konon, tradisi adat ini berkembang dari cerita rakyat hingga terus dilestarikan hingga kini.
Hari pertama pembukaan, dimulai dengan tradisi "Manjalang Mamak", yang diikuti seluruh pemuda beserta anak nagari ke empat istano penghulu di limbago adat nagari setempat.
Mereka antara lain, Dt Paduko Rajo, Dt Sati, Dt Bandaro serta Dt Gindo Simarajo. Adapun terakhir, yang dikunjungi ialah kepala pemerintahan nagari dan alim-ulama. Dalam prosesinya, para pemuda anak nagari bersama bundo kanduang, membawa wejangan makanan(jamba) yang dibawa menggunakan dulang.
Di aliran Batang Maek, sebanyak lima buah perahu sudah disulap para pemuda di empat Jorong menjadi kapal berukuran besar. Kapal-kapal tersebut dirancang berbagai bentuk, menyerupai kapal veri. Kegiatan Bakajang memang ditunggu ribuan anak nagari serta perantau.
Kajang dibuat dari kayu, papan, papan triplet, dan sebagainya sehingga menyerupai kapal laut. Pembuatan Kajang dimulai pada hari-hari terakhir bulan Ramadhan. Kajang akan diturunkan ke dalam air sungai batang mahek pada hari pertama acara dimulai.
“Ada lima kajang yang akan diturunkan karena di gunung malintang terdapat lima jorong dan acaranya pun berlangsung selama lima hari. Tiap-tiap jorong akan menjadi tuan rumah dari acara Bakajang secara bergantian. Kita lihat ribuan pengunjung memadati Alek Bakajang, “ujarnya.
Pada kegiatan itu, ikut hadir bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi, anggota DPRD setempat, Kepala-kepala OPD Limapuluh Kota, diantaranya, Plt Dinas Pendidikan, Indrawati, Kasatpol PP, Nasriyanto, pemangku adat, niniak mamak, serta tamu undangan lainnya.
Pada kesempatan itu, bupati irfendi Arbi juga berkesempatan berlayar mengunakan Kajang mengelilingi sungai Batang Maek, Sabtu (1/7) kemarin, sebelum tradisi ini ditutup esok harinya.
Dikatakan bupati, tradisi 'bakajang' di nagari Gunuang Malintang ini merupakan salah satu icon seni budaya masyarakat di Limapuluh Kota. Untuk itu, pihaknya terus mendorong semua pihak agar terus melastarikan budaya ini.
"Ini merupakan budaya tradisional didaerah kita, saya harap kegiatan ini selalu dilaksanakaan semeriah mungkin, supaya tradisi digunuang malintang ini terus terjaga. Kegiatan Bakajng akan terus memacu pengembangan wisata, Bakajang ini terwujud jadi magnet wisata manca negara. "Kita akan upayakan, tradisi Bakajang sebagai kalender tahunan wisata Limapuluh Kota,"ujarnya. (Nura)