BIJAK ONLINE (Padang Pariaman)—Wali Nagari Sungai Asam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung Sicincin, Yuliasman, mengungkapkan, Pemda Padang Pariaman, supaya melakukan Pelatihan Pengelolaan Keuangan terhadap wali nagari bersama perangkat, mengingat makin meningkatnya jumlah Dana Desa (DD) setiap tahun.
Hal itu disampaikan Yuliasman, dalam bincang-bincang dengan Bijak Online di ruang kerjanya, Senin (15/5/2017) sekaitan dengan penggunaan Dana Desa (DD) Tahun 2016.
Dikatakan, selain mengadakan Pelatihan Keuangan, Yuliasman, juga menyampaikan, petugas Pendamping Lokal Desa yang ditugas ke nagari, diharpakan yang punya skile maksimal dapat membantu nagari dalam menyusun anggaran nagari dan termasuk pihak kecamatan juga melakukan control ke nagari.
“Selama ini kita sangat merasakan kekurangan, di dalam menyusun dan membuat Laporan Keuangan, mengingat makin bertambahnya jumlah Dana Desa (DD) dan Alo Kasi Dana Nagari (ADN), tentu perlu dipikirkan oleh piha Pemda Padang Pariaman, supaya pihak salah dalam membuat laporan keuangan,” uja Yuliasman.
Yuliasman yang mengaku sekarang dalam diperiksa Badan Pemeriksan Keuangan (BPK) RI, cukup kaget juga ketika ditelpon pihak Inspektorat pada malam hari, agar mempersiapkan Laporan Keuangan (LK) Tahun 2016, karena BPK RI datang dan akan melakukan pemeriksaan.
“Karena saya sudah siap menyusun dan membuat Laporan Keuangan tersebut, tentu tidak ada masaalah, hanya tinggal mengambil dan mengantar ke Kantor Bupati, dimana BPK RI melakukan pemerikasaan tersebut,” tukuk Wali Nagari yang mempunyai badan lebar ini.
Ketika disinggung jumlah Dana Desa (DD) Tahun 2016, menurut Yuliasman, berjumlah Rp. 656 juta rupiah dan dipergunakan sesuai yang diharapkan masyarakat dan disetujui Badan Musyawarah (Bamus) Nagari, artinya penggunaan Dana Desa (DD) sesuai dengan prosedur yang berlaku dan tidak ada yang dilanggar.
Sebanyak Rp. 189 juta dimanfaatkan untuk Peningkatan Jalan Simpang Ketaping-Ketoboh Ketek, sepanjang lebih kurang 1,5 kilo meter dengan lebar badan jalan 3 meter. Peningkatan itu, macam-macam kegiatannya, ada pemasangan, ada pengkerekelan dan ada pula rabat beton.
Selama ini badan jalan tersebut, masih merupakan jalan tanah dan susah untuk dilalui masyarakat, baik pergi maupun pulang, ke Nagari Toboh Ketek yang merupakan tetangga dengan Sungai Asam, apabila musim penghujan, sering becek dan berlumpur. “Alhamdulillah dengan peningkatan ini, tidak ada lagi yang dikeluhkan masyarakat,” tuturnya.
Untuk Tahun 2017 Nagari Sungai Asam, mendapat kucuran Dana Desa (DD) Rp. 800 juta. Sedangkan Alo kasi Dana Nagari (ADN) kemungkinan turun, pada Tahun 2016 berjumlah Rp. 108 milyar. Terjadinya penurunan AND, disebabkan jumlah nagari di Kabupaten Padang Pariaman ada penambahan dari 60 nagari menjadi 103 nagari. (amir)