Masjid ini mulai dibagun kurang tujuh bulan, lalu, kini sudah selesai berdiri megah di tengah-tengah panti lanjut usia milik Dinas Sosial Sumatera Barat tersebut. Rumah ibadah itu dibangun atas bantuan Kelompok Padusi Minang Jakarta yang aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan di seluruh wilayah Sumbar.
Kelompok Padusi Minang merupakan kelompok arisan wanita pengusaha dan isteri pejabat yang merantau di berbagai wilayah Indonesia. Mereka berasal dari 19 kabupaten/kota di Sumbar.
Suhatri Bur mengucapkan terima kasih kepada Kelompok Padusi Minang yang sangat peduli dengan kebutuhan ibadah orang tua lanjut usia di PSTW Sabai Nan Aluih.
"Kami sangat apresiasi dengan usaha yang dilakukan Padusi Minang di Padang Pariaman ini. Terima kasih banyak atas bantuan yang sangat berharga ini," ujarnya.
Mantan Ketua BAZNAS Padang Pariaman itu mendoakan semoga ibu ibu anggota Padusi Minang dilimpahkan pahala berlimpah dan terbuka pintu rejekinya sehingga lebih bisa membantu membangun masjid lainnya di Padang Pariaman.
Terkait dengan banyaknya rumah ibadah di Padang Pariaman namun sedikit pengunjungnya, mantan Sekretaris Karang Taruna Sumbar itu tidak menampik. "Memang betul, rumah ibadah banyak di Padang Pariaman tetapi isinya sedikit dan dominan diisi orang tua jompo," katanya.
"Untuk itulah kami dari pemerintah selalu berupaya menghimbau dan mengajak masyarakat untuk memakmurkan masjid. Jangan hanya berlomba-lomba memperindah masjid tapi lupa berlomba-lomba meramaikan masjid," katanya.
Suhatri Bur juga kembali mengingatkan kepada Kepala Panti untuk berkoordinasi dengan pemerintahan nagari, ninik mamak, alim ulama sekitar komplek panti guna membicarakan manajemen dan status masjid tersebut di kenagaraian Sicincin.
"Walau masjid ini berada di lingkungan panti namun tetap menghormati kearifan lokal yang berlaku di Nagari Sicincin. Jangan sampai masjid telah selesai dibuat, terjadi silang sengketa mengenai status dan posisinya dalam lingkungan nagari. Untuk itu koordinasi dengan Nagari membicarakan keberadaan masjid termasuk soal shalat Jumat, dll," ingatnya mengakhiri sambutan.
Panti yang memiliki penghuni 62 Laki-laki, 48 Perempuan itu merupakan UPT Dinas Sosial Sumbar dipimpin oleh Dharma Kesuma, M.Pd.
Dharma Kesuma pun tak dapat menutupi kebahagiaannya atas kedatangan Wabup dan Kelompok Padusi Minang serta tamu undanganya. Turut hadir Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Sumbar, Kabag Humas dan Protokol Andri Satria Masri, Camat 2 x 11 Enam Lingkung Azwarman, Danramil 2 x 11 Enam Lingkung Masrul, Wali Nagari Sicincin, Kepala KUA 2 x 11 Enam Lingkung, tokoh masyarakat Sicincin serta penghuni panti yang berjumlah 110 orang.
Kepala UPT Dharma Kesuma menyampaikan salam dan ucapan terima kasih Kepala Dinas Sosial Sumbarkepada Kelompok Padusi Minang atas bantuannya kepada Panti Werdha.
"Kami bersyukur kepada Allah karena telah menggerakkan hati ibu ibu Padusi Minang. Sepanjang masjid digunakan, amal ibadahnya mengalir kepada ibu Padusi Minang, insya Allah," katanya memulai.
"Kami salut cara kerja Padusi Minang. Pembangunan langsung dikontrol Padusi Minang melalui kontraktor pembangunan yang mereka percayai. Setiap kebutuhan masjid yang kami informasikan kepada Padusi Minang dengan cepat direspon dan dilaksanakan melalui kontraktornya sehingga dalam waktun singkat bangunan siap untuk digunakan," katanya memuji.
Mery Syarif, Ketua Pembina Padusi Minang yang juga pemilik hotel yang baru diresmikan di Batusangkar menjelaskan bahwa mereka siap membantu membangun masjid di Sumbar sepanjang kami dihubungi dan kami sanggup untuk melaksanakannya.
"Membantu membangun masjid, insya Allah tidak sulit. Sekarang yang sulit itu mencari orang yang mau masuk masjid," katanya menyindir.
"Kami ikhlas membantu, tidak ada tujuan tertentu. Kami tidak membangun masjid yang indah tetapi kami membangun masjid yang baik. Yang indah belum tentu baik. Tetapi yang baik insya Allah akan menjadi indah. Masjid ini kami persembahkan untuk bapak ibu kami di Panti Wreda," katanya menahan rasa haru.
Padusi Minang juga menyerahkan nasi kotak dan kain sarung sebanyak 120 buah sarung serta berjanji menggaji penjaga masjid Rp1 juta/bulan. (rel/amir)