BIJAK ONLINE (PAYAKUMBUH)---Untuk menghadapi persiapan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), teryata beberapa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN), terkendala dengan sarana prasarana seperti komputer, tidak seluruh sekolah memiliki komputer lengkap.

Seperti di SMPN 9 Payakumbuh hanya memiliki 15 unit komputer yang kondisinya sangat baik, sedangkan siswa yang ikut UNBK sebanyak 187 orang siswa. Dan untuk tiga sesi ujian, sekolah tersebut butuh sekitar 60 unit komputer.

Wakil kepala sekolah SMPN 9 Payakumbuh Tri Kasmiarti kepada wartawan diruang kerjanya, kemaren, membenarkan pihak sekolah terkendala menghadapai UNBK dengan sarana komputer tidak cukup, makanya kita tidak bisa melaksanakan UNBK di sekolah sendiri, dan yang 15 unit itu kita boyong ke SMAN 2 Payakumbuh sebagai bentuk kontribusi karena diperbolehkan menumpang. 

Pelaksanaan UNBK yang sudah diambang pintu ini, dilaksanakan selamas 4 hari berturut, tepatnya 23-26 April mendatang, Senin-Kamis. Syukurlah kerjasama kekeluargaan antara SMPN 9 Payakumbuh dengan SMAN 2 Payakumbuh berjalan dengan baik, sehingga pihak SMAN 2 Payakumbuh sangat welcome menerima siswa SMPN 9 Payakumbuh, untuk melaksanakan UNBK.

Berbicara masalah kekuatiran dengan menumpangnya di ssekolah lain, tentu ada. Misalnya siswa membutuh transportasi, pantia cemas terlambat datang, syukur-sukurlah tidak terjadi kecelakaan. UNBK ini dilaksanakan tiga sesi, tentu membutuhkan komputer lengkap.

Wakil kepala sekolah Tri Kasmiarti yang tak luput memajukan sekolah itu, baik dipentas seni, Olahraga, K3 dan lomba-lomba lain, juga menyebutkan kendala sekarang yang dihadapi oleh SMPN 9 Payakumbuh adalah perangkat komputer di sekolah tidak mencukupi. 

Diera serba E ((Elektronik) dan O (Online) serta CAT (Computer Assisted Test) ini, tentu butuh uluran tangan para donator, alumni dan pemerhati pendidikan untuk melek, agar kota yang kita cintai maju dan tumbuh dengan baik. Nah menghadapi hal ini, SMPN 9 Payakumbuh akan melaksanakan program dengan wali murid kelas 7 dan 8 serta pengurus komite akan membeli komputer untuk tahun depan, dengan tujuan bisa melaksanakan UNBK sendiri di tahun 2019 nanti.

"Mengingat kendala yang dihadapi saat melaksanakan UNBK di Sekolah Lain antara lain siswa yang ikut terkendala transportasi, setiap sesi ujian kita takut siswa terlambat, dan kecelakaan. Kita juga akan menghubungi alumni untuk bantu menyumbangkan komputer untuk adik-adiknya," jelasnya.

"Walaupun kita masih menumpang melaksanakan UNBK, kita optimis lulus 100% dengan nilai memuaskan," ulas Tri Kasmiarti dengan optimis. 

Dikatakan, adapun bentuk Program Sukses UN adalah belajar tambahan pagi jam 6 dari hari Senin hingga Kamis setiap minggu nya. Program ini sudah dilaksanakan selama 2 tahun, setelah UN 2016 dulu program ini mulai dilaksanakan.

Tri juga menjelaskan juga ada belajar tambahan di hari sabtu pukul 7.30 hingga 11.00 untuk 4 mata pelajaran yang di UN kan. "Yang ini untuk makan dan konsumsi guru adalah partisipasi dari wali murid. Ini merupakan hasil rapat yang disepakati pengurus komite dan wali murid kelas 9," jelasnya.

”Selanjutnya di di adakannya Try out, dua kali dari dana wali murid juga. Dari program BOS ada Pra UN 1 dan Pra UN 2 dan Try Out Sekolah 1 kali. Seringnya melaksanakan Try Out dapat menganalisa dan mengevaluasi sekaligus mana siswa yang mampu dan tidak, lalu diberikan pengayaan lagi pada saat belajar tambahan," ujarnya.

Disamping itu, karena masih menumpang di SMAN 2 Payakumbuh untuk ujian UNBK nya, simulasi satu dan dua sudah dilaksanakan pihak sekolah SMPN 9 Payakumbuh pada Januari dan Februari lalu. 

"Sedangkan untuk gladi resik hari Senin (19/3) lalu, batal dilaksanakan, berhubung karena statusnya masih menumpang dan juga SMAN 2 Payakumbuh sedang melaksanakan UAS dalam waktu yang bersamaan," ujar Tri. (ada)

google+

linkedin