TABLOIDBIJAK.COM (Padang Pariaman)—Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Nelayan Selurh Indonesia (HNSI) bakal melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) dengan Tema “Nelayan Sejahtera, Negara Kuat”. Dalam agenda Munas akan membahas tiga persoalan.
Demikian disampaikan Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Padang Pariaman, Anton Wijaya dalam percakapannya dengan wartawan Tabloidbijak.Online, Senin, (26/3/2018) di Pariaman.
Dikatakan, agenda pertama Munas akan membahas pemilihan Ketua Umum yang baru, karena jabatan Mayjend (Purn) Yusuf Solichin, telah berakhir. Kemudian membahas Kinerja Kepengurusan Ketua DPP Yusuf Solichin. Terakhir mengeluarkan Rekomendasi Utama yang akan menjadi agenda Besar DPP HNSI periode 2018-2022.
Lebih jauh disampaikan Anton Wijaya, pada kesempatan itu, HNSI Kabupaten Padang Pariaman, akan mengusung misi “Modernisasi Alat Bantu Penangkap Ikan”. Karena menurut Anton, pada masa sekarang perubahan-perubahan secara cepat dan mendasar, bukan sekedar untuk tetap dalam keadaan break even, sehingga program dan kegiatan dapat memberikan dampak besar terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat.
Anton berpedapat, Pemerintah harus cara yang lebih tepat dan cepat untuk melakukan perbaikan proses peningkatan produksi perikanan terutama dalam meningkatkan efisiensi dalam proses produksi, makanya harus dicari terobosan-terobosan baru yang mendasar.
“Tidak masanya lagi mencari perubahan-perubahan kecil-kecilan, seperti memberikan bantuan alat tangkap jaring, mesin tempel atau robin misalnya,” ujar Sekcam Sungai Limau ini.
Tetapi yang diharapkan Nelayan, perubahan besar dan yang perlu dilakukan nagar perkembangan teknologi memberikan dampak terhadap perbandingan biaya yang dikeluarkan nelayan dengan hasil tangkapan ikan yang dapat menguntungkan.
Ditegaskan lagi, untuk menjawab hal tersebut modernisasi alat bantu penangkapan ikan sangat mutlak untuk dilaksanakan, jangan biarkan lagi nelayan kita pergi kelaut untuk mencari ikan, tetapi nelayan harus jelas dimana dan berapa jumlah ikan yang akan ditangkap dan bagaimana caranya.
“Nelayan harus diberikan alat-alat yang dapat mendeteksi arah Ruaya ikan dan area Fishing Ground, sehingga nelayan tidak lagi pergi berputar-putar di tenga laut dan hanya mengandalkan, instingserta hasil yang tidak memuaskan, pada masa depan hal ini tidak bisa lagi seperti itu,” tukuk Ketua HNSI Kabupaten Padang Pariaman, Faisal Arifin, S.Ip Dt. Rangkayo Majo Basa, didampingi Ketua Harian Try Syuryadi. (amir)