Dari kiri : Ketua DPC Hanura Pessel, Editiawarman, Ketua Dewan Kehormatan, Sabarudin dan Sekretaris Donna Satria Putra
Editiawarman Tegaskan Tidak Ada 'Dualisme' di Hanura Pessel
BIJAK ONLINE (PAINAN)-Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura Pesisir Selatan (Pessel), Editiawarman menegaskan tidak ada dualisme pimpinan partai di daerah itu.
Menurutnya, penerbitan surat tugas Welly Hendra sebagai pelaksana tugas tidak sah. Sebab, tidak ada mekanisme yang jelas terkait penunjukan tersebut.
"Seharusnya, kalau saya diberhentikan, itu harus ada surat pemberhentiannya. Nah, ini tidak ada sama sekali," tegas dia pada wartawan dalam jumpa pers di Kantor DPC Hanura, Sabtu (31/3).
Dalam jumpa pers juga hadir Ketua Dewan Kehormatan DPC Hanura Pessel, Sabarudin. Sekretaris, Donna Satria Putra dan seluruh Pimpinan Anak Cabang se-Pessel.
Ia menjelakan, berdasarkan Anggaran Dasar Partai Hanura Pasal 34 point 4 huruf K, menyebutkan penetapan dan penerbitan Surat Keputusan DPD dan DPC harus melalui DPP.
Sementara, penetapan Editiawarman sebagai Ketua Hanura Pessel sesuai dengan Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) di 3 Maret 2018 di Painan.
Muscablub diikuti 11 Pimpinan Anak Cabang (PAC), dari 15 PAC yang juga menetapkan Editiawarman sebagai Ketua DPC Hanura secara aklamasi hingga 2021.
Lebih dari itu, sidang istimewa luar biasa tingkat kabupaten itu pun dihadiri Wakil Ketua Dewan Pimpinan Hanura Sumatera Barat, Hendrayani.
"Di situ beliau secara tegas menyatakan kepemimpinan Welly Hendra sebagai Plt. Ketua Hanura Pessel dicabut," jelasnya.
Lebih dari itu, ulasnya, surat yang menyatakan dirinya tidak lagi sebagai ketua dewan Cabang Hanura hanyalah berasal dari dewan pimpinan daerah.
Bahkan, itupun yang menandatangani hanya wakil ketua dewan pimpinan daerah berdasarkan surat tugas dari ketua dewan pimpinan daerah semata.
Ia mengaku, pihaknya bakal mengirim hasil Munaslub ke kepolisian, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pessel.
Kemudian pada DPRD, Kejaksaan, pemerintah kabupaten, melalui Bagian Kesatuan Bangsa dan Politik.
"Sedangkan untuk Panitia Pengawas Pemilu Pessel telah kami serahkan," ulasnya.
Pada kesempatan itu dirinya juga menyampaikan partai yang donakhodainya masuk dalam pimpinan di legislatif pada Pemilu 2019 mendatang.
Guna mencapai target, sebutnya, partai telah memiliki sejumlah calon kandidat yang mumpuni untuk bertarung di tiap Dapil yang ada di Pessel.
"Karena, kami menargetkan enam kursi untuk pesat demokrasi paling akbar di Indonesia itu. Kami optimis untuk itu," tutupnya. (teddy setiawan)