BIJAK ONLINE (Padang)-Ketua Tim Penggerak PKK Sumatera Barat, Nevi Irwan Prayitno menegaskan,  kelompok dasawisma memiliki banyak manfaat diberbagai macam sektor, baik dibidang pemerintahan maupumn bidang pembangunan. 

"Kalau dibidang pemerintahan, dengan adanya dasawisma penduduk dalam satu lingkungAN RT/RW dapat tercatat secara akurat yang memudahkan sensus penduduk," kata Nevi Irwan Prayitno  saat membuka  acara yang berthemakan "Temu Ketua Dasawisma Berprestasi Tingkat Provinsi Sumatera Barat 2016” di Aula PKK Jalan Rasuna Said Nomor 76 Padang, Kamis, 17 Maret 2016.  

Sedangkan dalam bidang pembangunan, kata Nevi, dengan adanya Musrenbang tingkat desa dapat menjadi kegiatan rutin per 6 bulan  untuk mencapai pembangunan bisa tepat sasaran sesuai kebutuhan lingkungannya. "Jadi, peran dasawisma sebagai unit terkecil PKK diharapkan dapat menggugah masyarakat agar termotivasi untuk selalu dinamis, mau mengubah keadaan kepada yang lebih maju lagi," katanya.

 Menurut Nevi, PKK bukanlah tempat arisan dan pengajian saja, tetapi merupakan wadah bagi pemberdayaan masyarakat. "Kalau arisan dan pengajian, setiap perkumpulan beberapa orang bisa saja dilakukan. Tapi PKK lebih dari itu, merupakan wadah pemberdayaan," tambahnya.

Dasawisma sebagai kelompok terkecil dari kelompok-kelompok PKK memiliki peran strategis mewujudkan keluarga sejahtera. "Untuk itu, di harapkan agar dasawisma menjadi ujung tombak pelaksanaan 10 program pokok PKK dan program pemerintah karena sebagai mitra," kata Nevi lagi.

Kemudian, lanjut Nevi, sepuluh program pokok PKK merupakan dasar bagi kelompok Dasawisma dalam melaksanakan dan menjalankan kegiatannya,  serta pencatatan data keluarga karena mereka merupakan ujung tombak terdepan yang diharapkan untuk menggerakkan semua kegiatan yang langsung berhubungan dengan hidup dan kehidupan masyarakat baik mental spiritual maupun fisik, material seperti pengajian, gotongroyong, Pencegahan KDRT, Paud, Usaha Peningkatan Keluargam, keterampilan , hatinya PKK, Pendidikan, Kesehatan, posyandu, sandang pangan dan pemanfaatan toga.

"Melalui pertemuan Dasawisma kita berupaya mencari pemecahan masalah dan pembentukan dalam pelaksanaan tugasnya dalam bentuk mendukung kelancaran kegiatan dasawisma," ujar Nevi lagi, sembari menambahkan, acara dasawisma, diikuti 60 orang yang berasal dari provinsi dan 19 kabupaten dan kota.

Dasawisma yang merupakan kelompok ibu yang berasala dari 10-20 rumah yang bertetangga yang setiap kegiatannya diarahkan padapeningkatan kesehatan keluarga. Salah satu bentuk kegiatannya seperti  arisan, pembuatan jamban, kembangkan dana sehat yaitu PMT, pengobatan ringan, membangun sarana sampah dan kotoran."Kegiatan yang dilakukan masyarakat ini dalam rangka kewaspadaan dini terhadap ancaman penyakit atau masalah kesehatan yang disebabkan oleh status gizi, kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat.  Secara umumnya tujuan dari kegiatan tersebut yang berbasis masyarakat adalah terciptanya system kewaspadaan dan kesiapsiagaan dini di masyarakat," katanya.

Dalam Kesempatan ini Nevi berharap pada setiap peserta dapat memanfaatkannya untuk saling berbagi pengalaman dan dijadikan bekal dan pedoman dalam menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan diwilayahnya. (Humas Sumbar)

google+

linkedin