BIJAK ONLINE (Padang)-Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat, Arkadius menegaskan, pergi ke Pekan Olahraga Nasional (PON) bukan untuk jalan-jalan dan mencari pengalaman, tetapi untuk meraih prestasi medali emas.

"Sakambuak banalah medali perak dan sakaruang lo medali perunggu,  tak akan berpengaruh pada peringkat perolehan medali di PON Jawa Barat," kata Arkadius ketika dihubungi Tabloid Bijak dan Padangpos.com melalui selulernya, Selasa, 1 Maret 2016.

Menurut Arkadius, untuk menentukan atlet yang layak di bawa ke PON Jawa Barat, ada tiga persyaratan yang mutlak harus menjadi kajian ilmiah pengurus KONI Sumbar. Yang pertama dilihat dari kacamatan fisik VO2Max. Maksudnya ketahanan fisik si atlet memenuhi persyaratan atau tidak.

Yang kedua, kata Arkadius lagi, dilihat dari kacamata mental. Maksudnya, si atlet punya mentalitas juara atau tidak dan mampu bersaing atau tidak. "Yang ketiga kemampuan tekniknya," kata mantan Ketua Bidang Perencanaan Anggaran dan Usaha KONI Sumbar periode 2000-2004 dan 2005-2008.

Kemudian, kata Arkadius, target yang dipatok Ketua KONI Sumbar, Syahrial Bakhtiar dengan perolehan 16 medali di PON Jawa Barat, kurang realistis dan terkesan menabur mimpi atau berangan-angan, sehingga target tersebut  tak ilmiah. "Faktanya, di kejurnas, pra-PON dan Porwil, hanya olahraga panahan kalau saya tak salah yang meraih medali emas," kata Koodinator WIlayah Indonesia Sepaktakraw.

Seharusnya, kata Arkardius lagi, jika mematok target 16 medali emas, setidaknya di kejurnas, pra-PON menimal dapat 8 medali emas. "Jadi kalau menurut saya, bawalah atlet yang boneh-boneh saja dengan kajian dan perhitungan yang bisa meraih medali emas," kata politisi yang punya pengalaman segudang di dunia olahraga. (PRB)

google+

linkedin