BIJAK ONLINE-Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) KRMT Roy Suryo mengutip pernyataan Presiden Pertama RI Ir. Soekarno saat berfose bersama Wakil Gubernur Sumatera Barat H Muslim Kasim di depan relif Tuanku Imam Bonjol dalam rangkaian acara Lintas Khatulistiwa di Bonjol, Pasaman, Selasa (23/9). "Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menghargai perjuangan pahlawan bangsanya," ujar Roy Suryo sembari memperhatikan relif Tuanku Imam Bonjol, seorang ulama dan pejuang asal Sumatera Barat.

Wakil Gubernur H Muslim Kasim menceritakan sejarah ringkas perjuangan Tuanku Imam Bonjol kepada Roy Suryo. Menurut Muslim Kasim, Tuanku Imam Bonjol merupakan seorang tokoh ulama, pemimpin dan pejuang yang berperang melawan Belanda dalam sebuah peperangan yang dikenal dengan nama Perang Padri pada tahun 1803-1837. Tuanku Imam Bonjol lahir dengan nama asli Muhammad Shahab di Bonjol pada tahun 1772. Dia merupakan putra dari pasangan Khatib Bayanuddin yang merupakan seorang alim ulama dari Sungai Rimbang.

"Kami sangat bangga memiliki seorang ulama pejuang seperti Tuanku Imam Bonjol. Jejak perjuangan beliau tak hanya dirasakan di Sumatera Barat, bahkan di tempat pembuangannya di Sulawesi yang jauh dari Ranah Minang," cakap Muslim Kasim.

Dikatakan Muslim Kasim, Ranah Minang dikenal sebagai daerah yang rakyatnya taat dalam menjalankan agama Islam. Bahkan agama Islam menjadi agama resmi orang Minang. Jika ada orang Minang yang tidak beragama Islam, maka dia dicap bukan orang Minang lagi, "Dibuang sepanjang adat."

"Kentalnya keberagamaan orang Minangkabau, juga tak terlepas dari perjuangan Tuanku Imam Bonjol dan ulama lainnya. Kita patut bersyukur, Islam menjadi agama resmi suku Minangkabau, dan menjadi nafas orang Minang dalam menjalani kehidupan, disamping adat budaya warisan nenek moyang," jelasnya. (by)

google+

linkedin