BIJAK-ONLINE- Wanita Pekerja Sek Komersik (PSK) yang popular dengan sebutan poyok di Padang, sengaja memanfaatkan cafe dan karaoke tak berizin, serta mobil penjaja sek yang mangkal di Jalan Diponegoro untuk menjaring pria hidung belang. “Aneh dan lucu, kalau Walikota Padang, Mahyeldi Ansyarullah yang merupakan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) seakan tak berdaya menghentikan bisnis maksiat tersebut. Padahal, keberadaan café telah menuai penolakan dari masyarakat disekitar lokasi café,” kata Nasrul Abang, Sekjen LSM Mamak, kepada Tabloid Bijak, Rabu 10 September 2014.
Menurut
Nasrul, berdasarkan data yang ada pada LSM Mamak, ada sekitar 50 cafe
yang tak punya izin. Sementara kehadiran café tersebut sangat dekat
dengan lingkungan masyarakat. Fakta tersebut, membuat warga masyarakat
yang berdomisili di dekat café menjadi resah, karena cafe dan karaoke
tersebut tak hanya menimbulkan kebisingani, tapi juga memberikan dampak
buruk bagi lingkungan karena para penjaja sek tersebut seenaknya
berkeliaran hingga subuh dinihari. “Kami dari LSM Mamak tak habis piker,
entah kenapa walikota, khususnya Satpol PP Padang tak berani menindak
cafe dan karoeke illegal tersebut,” kata alumnus FH Jayabaya ini.
Kemudian,
kata Nasrul, meskipun ada penyegelan café beberapa bulan lalu, tapi
penertibannya tak merata atau tebang pilih. “Ada kesan ada permainan
antara pemilik café dengan oknum anggota satpol PP Padang,” duganya.
Nada yang sama juga dikeluhkan, salah seorang warga Kelurahan Pondok
Deje M. Menurutnya, pemilik café dan karoke bukan warga Pondok atau
Kampung Pondok. “Lah lamo kami resah, tapi kami tak berdaya untuk
melarangnya, karana ada urang bagak di café tersebut,” katanya.
Sementara Portal Berita Bentengsumbar.com melaporkan adanya bisnis sek
dengan menggunakan mobil yang mangkal di kawasan Jalan Diponegoro, yang
tak jauh dari Pantai Padang, atau sangat dekat dengan Taman Budaya dan
Museum Adityawarman.
"Butuh
cewek bang," sapa PSK yang ada di dalam mobil tersebut bagi pengunjung
kota yang menikmati suasana malam di kawasan jalan Diponegoro. Tarif
mereka pun tak pula terlalu mahal, tergantung pesanan Anda. Ada dua
paket yang akan ditawarkan kepada Anda, yaitu shortime dan longtime.
Paket shortime dengan tarif standar Rp250 ribu, dan longtime dengan
tarif Rp500 ribu. Harga paket pun masih bisa dinego. Biasanya mereka
akan menaikan tawaran terlebih dahulu, tergantung kelihaian Anda dalam
melakukan negosiasi transaksi pembelian 'dendeng lambok' yang satu ini.
Soal
hotel dan penginapan yang aman dari 'sebuan' Satuan Polisi Pamong Praja
(Satpol PP) pun Anda tak usah ragu. Sopir merangkap germo yang
menjajakan PSK tersebut sudah sangat tahu mana hotel dan penginapan yang
tak tersentuh Satpol PP. Anda hanya diminta mengikuti mobil penjaja PSK
tersebut menuju hotel atau penginapan yang aman dari jangkauan Satpol
PP. Bahkan, paket yang Anda beli pun bisa langsung termasuk sewa hotel.
Misalnya, Anda membeli paket shortime plus hotel, maka Anda cukup
membayar Rp350 ribu doank. Itu pun masih bisa Anda tawar.
Murahkan...???? (bom)