Walinagari Koto Laweh sedang berdialog dengan Yal Aziz dari BOM |
BIJAK ONLINE-Tampaknya warga masyarakat Nagari Koto Laweh
yang luasnya hanya 14 kilo meter atau 14.000 hektare telah memanfaatkan kebun kelapa sawit sebagai padang
gembala beternak sapi. Faktanya kini, di Nagari Koto Laweh tercatat 5.300 sapi
milik masyarakat.
“Sebagai walinagari, saya sedang berupaya mencari investor yang
mau berinvestasi di Nagari Koto Laweh,” kata Habib Rahman Malin Pandito Alam,
ketika dihubungi Tabloid Bijak, Kamis, 25 September 2014.
Menurut Habib Rahman, jumlah penduduk Nagari Koto Laweh, 2.969
jiwa dan 89 persen diantara mereka merupakan petani sawit, 18 persen wiraswasta,
2 persen ASN dan 1 persen pedagang. “Setiap kepala keluarga, menimal punya
kebun sawit 2,1/4 hektare, sebagai
tulang punggung perekonomian masyarakat,” katanya.
Kini, sebagian besar masyarakat telah menyambut kehadiran
program KKPE dan KUPS satu petani satu sapi. Bahkan masyarakat sangat merespon dana
pinjaman KUPS di Bank Nagari yang hanya
mengenakan suku bunga pinjaman 5 persen.”Jika ada investor yang mau
berinvestasi di sector peternakan di Nagari Koto Laweh, jelas akan lebih
membantu masyarakat dalam melakukan pekerjaan sebagai peternak sapi,” ujar
Habib Rahman.
Sampai sekarang, belum ada investor yang melirik Nagari Koto
Laweh sebagai daerah pengembangan beternak sapi. “Padahal, Nagari Koto Laweh
sangat berpotensi untuk beternak sapi,” ujar Habib Rahman sembari meminta
tolong kepada Bara Online Media untuk mencari atau mendatangkan investor ternak
sapi kedaerahnya.(BOM)