BIJAK ONLINE- Kesibukan Muslim Kasim bukan main, Senin dan Selasa (22-23/9) lalu. Dari suatu kegiatan ia melompat ke kegiatan lainnya. Tapi kepeduliannya terhadap pembangunan infrastruktur tak pernah lepas dari perhatiannya. Wakil Gubernur Sumatera Barat itu, usai sebagai narasumber dalam Diskusi Publik Pemuda di Bukitinggi melayani tim Sekdakab Tanah Datar yang berkonsultasi soal pembangunan jalan By Pass Koto Baru, Kecamatan X, Koto Baru-Tanah Datar. Sekdakab Tanah Datar, Muzwar M menjelaskan, kemacetan yang semakin parah dijalan raya Koto Baru itu setiap hari Senin mengakibatkan antria panjang dan kemacetan yang luar biasa.

Sehingga pihak Pemkab Tanah Datar telah membahas hal itu ke dinas teknis terkait dan DPRD Tanah Datar supaya pihak Pemkab mengalokasi anggaran ganti rugi guna pembebasan lahan By Pass. "Pertama saya secara prinsip mesti mendorong upaya yang telah dilakukan Pemkab Tanah Datar, dalam hal pembebasan lahan bypas sepanjang yang dipaparkan saya ancungkan jempol buat pihak-pihak yang terkait telah mencarikan solusi kemacetan tersebut," kata Muslim Kasim mengawali respon permasalahan yang disampaikan Sekdakab Luhak Nan Tuo itu.

Muslim Kasim, langsung menelpon Kepala Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Permukiman Propinsi Sumatera Barat, Ir. Suprapto. Tanpa berkelit, Suprapto mengatakan akan menyikapi instruksi yang disampaikan Wagub Sumbar, Muslim Kasim, yang direncanakan Rabu (24/9) akan dilaksanakan kunjungan lapangan agar pengerjaan proyek pelebaran jalan raya By Pass Nagari Koto Baru dapat dimulai. Karena setiap kali kunjungan Presiden dan Kementerian selalu mengalami kemacetan, apalagi Wapres terpilih Jusuf Kala cukup merespon kelancaran transportasi ke Bukittingi.

Muslim Kasim juga menyatakan akan berkomitmen menanggapi dan menindaklanjuti upaya Pemkab Tanah Datar dalam mencarikan solusi kemacetan jalan By Pass Nagari Koto Baru itu. "Semua persoalan sekecil apapun, kalau kita persamakan pasti akan menjadi mudah dan tak lupa mengucapkan terima kasih atas dorongan anggota DPRD Tanah Datar," kata Muslim Kasim. Ditambahkannya, sektor pariwisata daerah ini tumbuh membutuhkan pembangunan infrasruktur seperti jalan raya. Seiring pengembangan destinasi wisata Bukittinggi dan 50 Kota, jumlah kunjungan wisata akan meningkat bila kemacetan dapat dieliminisir. (ag)

google+

linkedin