BIJAK ONLINE (Padang)-Penyakit Masyarakat (Pekat) seperti narkoba, "miras", judi dan sebagainya merupakan gejala sosial yang harus ditanggulangi secara bersama. Apabila dibiarkan dan tidak dilakukan upaya-upaya pencegahannya, tentu masalah ini semakin rumit dan dikhawatirkan semakin mewabah di tengah kehidupan masyarakat.

Menyikapi itu, Pemerintah Kota Padang melalui Bagian Kesra menggelar Sosialisasi Pekat dengan diikuti sebanyak 210 orang yang terdiri dari utusan remaja masjid di 11 kecamatan se-Kota Padang.

Walikota diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Suardi menyampaikan, berdasarkan informasi dari media massa akhir-akhir ini sungguh memprihatinkan karena banyaknya ditemukan berbagai jenis Pekat yang masih dilakukan masyarakat khususnya generasi muda.

"Hal ini tidak boleh kita biarkan, karena dapat merusak masa depan generasi muda kita ke depan," imbau Suardi sewaktu membuka secara resmi sosialisasi yang dilangsungkan di Gedung LK2S Sumbar, Rabu (29/3/2017).

Ia melanjutkan, kepada peserta sosialisasi sangat diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan penguatan-penguatan yang didapat dari beberapa narasumber selama mengikuti sosialisasi.

"Untuk penanggulangan Pekat ini, membutuhkan sinergi dari semua unsur karena tidak cukup pemerintah saja. Maka itu, mari kita semua memerangi dan menghindarinya demi keutuhan dan masa depan bangsa,” ujar mantan Kepala Dispora Padang itu.

Sementara itu Kepala Bagian (Kabag) Kesra Jamilus mengatakan, dalam sosialisasi Pekat ini mengangkat tema keutuhan negara dan masa depan bangsa terletak di pundak generasi muda agar terbebas dari Pekat. Menurutnya, penanggulangan Pekat harus dilakukan secara intens agar tidak bisa berkembang di tengah-tengah masyarakat khususnya generasi muda.

“Semoga, melalui sosialisasi ini para generasi muda kita semakin kompak serta bersama-sama turut menyosialisasikannya. Jadi itu yang kita harapkan, karena apabila semua unsur sudah memeranginya, Insyaallah Pekat dapat dicegah,” harapnya.

Selanjutnya Kata Jamilus lagi, sosialisasi ini dilangsungkan selama dua hari, Rabu-Kamis (29-30/3/2017) yang dibagi dengan dua shift. Sementara untuk narasumber menghadrikan dari MUI Sumbar dengan materi bahaya narkoba dan pergaulan bebas di kalangan generasi muda, lalu Polresta Padang tentang Pekat dan cara penanggulangannya, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang terkait dampak pergaulan bebas terhadap penyebaran penyakit HIV dan AIDs serta Bagian Kesra yang memaparkan masalah dampak Pekat bagi pembangunan kota.

“Kita berharap, sosialisasi ini sesuai dengan sasaran yang diinginkan,” tukas Jamilus mengakhiri. (David / Nda / Ady)

google+

linkedin