BIJAK ONLINE (Soreang)-Sebagai pelatih PABBSI Provinsi Riau, Deriswan menyampaikan rasa prihatinnya melihat prestasi atlet angkat berat Sumatera Barat yang tak mampu lagi berbicara ditingkat nasional, apalagi dunia.
"Cabang angkat berat termasuk yang dipertandingkan di Porprov Sumbar, tetapi kenapa prestasinya nol di PON Jawa Barat," kata Deriswan kepada Tabloid Bijak, Selasa, 14 Maret 2017 di Hotel Antik, Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Menurut Deriswan, dirinya dulu juga salah satu atlet angkat berat Sumatera Barat, berlatih bersama Suluhmi Harefa, pelatih Sandra Diana Sari. "Ambo pindah lebih ingin mencari kehidupan masa depan yang baik dan kebetulan dijanjikan pula oleh PABBSI Riau yang waktu itu dijabat oleh AKBP (purn) Albert Tambunan, bersama Ketua PABBSI Riau, yang sekarang, Drs H Sanusi Anwar," kenangnya.
Tanpa bermaksud, mempersoalkan PABBSI Sumbar, kata Deriswan, ada beberapa hal yang harus dibenahi, jika PABBSI Sumbar ingin berkiprah lagi di kancah nasional dan internasional. "Kepengurusan di PABBSI Sumbar itu sudah saatnya direformasi. Kenapa? Karena ada orang yang telah 20 tahun lebih menjadi pengurus dan tak punya kemampuan merangkul mantan-mantan atlet nasional, seperti Suluhmi Harefa," kata peraih medali emas di PON Jakarta ini.
Seharusnya, kata Deriswan, pengurus PABBSI Sumbar harus bekerjasama membina pengurus cabang dan club. "Kalau sekarang saya mendapat berbagai informasi dari teman-teman saya, kalau teman saya itu tak digubris, sementara teman-teman saya itu jadi pelatih di klub," ujarnya.
Kemudian, kata Deriswan, ada pelatih yang telah melatih atlet bertahun-tahun, tapi begitu akan mengikuti kejuaraan, si pelatih dipisahkan dengan atletnya. "Cara seperti itu sangat tak bermoral. Kenapa? Karena orang yang bertanam, dia yang memanen, yang ujung-ujungnya masalah pulus," katanya. (PRB)