Beginilah kondisi salah satu sudut jalan nasional di nagari Aia Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti menuju kecamatan Pantai Cermin dan ke Lubuk Selasih, Kabupaten Solok, kondisinya sngat memprihatinkan.
BIJAK ONLINE (SOLOK)-Salah satu penyebab Tour de Singkarak (TdS) ke-8 gagal melintasi Kabupaten Solok Selatan tahun 2016 adalah karena kindisi jalan negara dari Lubuk Selasih di Kecamatan Gunung Talang hingga Nagari Surian di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok hingga masuk wilayah Solok Selatan kondisinya sangat memprihatinkan.
Sesuai pantauan media ini mulai dari batas Lubuk Selasih, Nagari Batang Barus, hingga masuk Nagari Air Batumbuk, Simpang Tanjuang Nan Ampek, Alahan Panjang, Aia Dingin dan Nagari Lolo sungguh memilukan. Hampir setiap 20 meter pada setiap ruas jalan terdapat lobang maut yang siat mengintai nyawa pengendara kalau tidak berhati-hati. Selain itu, rawan ini juga rawan longsor, terutama di Lubuk Selasih hingga Aia Dingin. “Sampai saat ini belum ada tanda-tanda perbaikan dari pemerintah Provinsi atau Nasional. Padahal saya dengan jalan ini satusnya sudah naik dari jalan Provinsi kepada Jalan Nasional,” terang Isap (55), warga Air Batumbuk, kepada Koran Padang, Senin (20/3).
Akibanyaknya badan jalan yang rusak dan rawan longsor di daerah tersebut, terutama di nagari Aia Dingin di kecamatan Lembah Gumanti dan nagari Lolo, kecamatan Pantai Cermin, maka pengendara dihimbau harus berhati jika melintas di sana. Selain itu, Jalan negara yang menghubungkan nagari Alahan Panjang menuju nagari Lolo dan melintasi nagari Aia Dingin, Kabupaten Solok, serta dari Lubuk Selasih menuju Alahan Panjang kondisinya juga rusak parah.
Di sepanjang nagari Aia Dingin, jorong Kayu Aro hingga ke Jorong Koto Baru, hampir seluruh badan jalan rusak dan ancaman longsor juga selalu siap menimpa badan jalan dari lereng bukit yang terjal. “Ya, karena jalan rusak parah beginilah makanya TdS tahun lalu gagal masuk ke Solok Selatan. Tapi kalau tahun 2017 ini jalan itu juga tidak diperbaiki, saya rasa TdS ke-9 juga akan gagal masuk ke Solok Selatan dan tidak mungkin dalam waktu sekejab Dinas Pekerjaan Umum Sumbar terutama Dinas Prasjal dan Tarkim untuk mengerjakannya,” jelas Syahrial, salah seorang pegawai pada Dinas Prasjal dan Tarkim Sumbar.
Dia juga menjelaskan bahwa kerusakan jalan disebankan oleh aktivitas galian C dan akibab jalan yang tidak memiliki drainase yang baik serta banyaknya kendaraan truck Fuso yang melintas melibihi tonase atau kapasitas kendaraan. Selain itu, jalan terlalu lama rusak karena ada masalah di tubuh kepemimpinan Dinas Prasjal dan Tarkim Sumbar belum lama ini karena pimpinan mereka ditangkap KPK.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Solok, Yondri Samin, SH, meminta agar Pemrovinsi Sumbar segera memperbaiki jalan nasional tersebut agar perhubungan antara Kabupaten Solok dan Solok Selatan dan ke Jambi menjadi lancar dan juga untuk menghidari kecelakaan. “Karena status jalan ini sudah meningkat dari jalan Provinsi menjadi Jalan Nasional, maka yang harus bertanggung jawa tentulah pemerintah pusat melalui Pemprov Sumbar,” jelas Yondri Samin.
Saat ini jarak tempuh Surian menuju Alahan Panjang bisa ditempuh 30 menit, maka dengan kondisi jalan rusak parah saat ini, bisa ditempuh atau sampai 3 jam meski jaraknya hanya sekitar 30 Kilometer (wandy)