BIJAK ONLINE (Padang)-Ketua Umum Pengrov IPSI Sumatera Barat DR Fauzi Bahar menegaskan, olahraga pencak silat berbeda dengan cabang lain dan untuk itu, orang yang akan dipercaya menjadi pemimpin di pencak silat harus orang silat dan mengerti silat.

"Olahraga pencak silat ada kaitannya dengan kebudayaan dan orang yang belajar pencak silat berarti telah mempelajari dan mencintai budayanya sendiri," kata Fauzi Bahar melalui hendphone selulernya, Minggu 19 Maret 2017.

Menurut Fauzi Bahar, untuk melahirkan sarjana bisa 20 ribu setiap tahun. Tapi untuk melahirkan pandeka, belum tentu bisa satu orang setiap tahun. "Jadi, olahraga pencak silat harus dipegang orang silat," tegas mantan Walikota Padang dua periode ini.

Kemudian di pencak silat, kata Fauzi, ada sabinjik, yang tidak semua orang tahu itu, apa yang sabinjik. "Di pencak silat, kalau atletnya kalah dalam pertandingan, yang kalah itu tak hanya atletnya, tetapi perguruannya dan bisa seminggu mengurung diri," kata doktor olahraga ini.

Yang perlu juga diingat, lanjut Fauzi, kamanakan barajo ka mamak, dan mamak barajo ka pangulu dan pangulu barajo ka mufakat dan mufakat barajo ka nan bana. "Bana badiri sandirinya dan bana manuruik alua jo patuik, dan manuruik patuik jo mungkin," kata anak nagari Koto Tangah ini.

Perlu diingat, kata Fauzi lagi, jabatan di IPSI Sumbar, janganlah dipergunkan untuk pencitraan dengan tujuan populeritas dengan tujuan politik. (PRB)

google+

linkedin