BIJAK ONLINE (LIMA PULUH KOTA)---Sejarah telah mencatat, bahwa membela negara, bukan hanya dapat dilakukan dengan kekuatan senjata. Membela negara, juga dapat dilakukan dalam bentuk lain, seperti pengabdian di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, budaya, lingkungan dan lainnya.
“Oleh karena itu, pada momentum peringatan hari bela negara kali ini, Presiden Jokowi mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk melakukan aksi nyata dalam pembelaan negara, “ujar bupati Lima Puluh Kota H. Irfendi Arbi selaku inspektur upacara peringatan Hari Bela Negara ke-69, di lapangan sepakbola, GOR Singa Harau, Sarilamak, Selasa (19/12).
Upacara hari bela negara tersebut diikuti peserta gabungan dari unsur TNI, Polri, ASN dilingkungan Pemerintah Lima Puluh Kota, serta 571 Resimen Mahasiswa (Menwa) perwakilan seluruh Indonesia dan para tamu undangan lainnya.
Dalam amanatnya, saat membacakan sambutan Presiden Indonesia, Joko Widodo, bupati, Irfendi Arbi mengatakan dimana tanggal 19 Desember 2017 diperingati hari bela negara yang dilaksanakan secara serentak di seluruh pelosok tanah air. Pada momentum ini, Presiden Jokowi mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk senantiasa belajar dari sejarah perjuangan bangsa.
"Ingatlah bahwa masa sekarang, tantangan terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah maupun keselamatan bangsa Indonesia, tidak lagi bersifat tradisional atau ancaman militer, melainkan sudah bersifat multi dimensi dan berada di setiap lini kehidupan. Oleh sebab itu, bentuk aktualisasi kecintaan terhadap tanah air atau patriotisme dan nasionalisme tentu jauh berbeda dengan era perjuangan para pendahulu kita," kata Irfendi saat membacakan sambutan Presiden.
Disamping itu, bupati mengatakan, tantangan yang di hadapi kini semakin lama semakin kompleks. Kemudahan dan kecanggihan akses digitalisasi internal telah mengubah lanskap politik, ekonomi, dan sosial budaya.
Sehubungan dengan hal tersebut, Presiden Jokowi meminta kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya generasi muda, untuk senantiasa kritis terhadap upaya-upaya memecah belah bangsa, merendahkan martabat bangsa, dan senantiasa waspada terhadap upaya infiltrasi idiologi dengan cara-cara yang sangat halus yang ingin mengubah atau menggantikan Pancasila dan ingin memecah belah NKRI.
Selanjutnya, Presiden Jokowi juga meminta generasi muda sebagai calon pemimpin di masa mendatang, harus cinta tanah air, menjaga NKRI dan menjadi yang terbaik di bidangnya masing-masing.
"Dimanapun kita berada, apapun propesi kita, apapun pekerjaan kita, semua punya hak dan kewajiban, semua punya kesempatan yang sama untuk membela negara, seperti para guru, bidan dan tenaga kesehatan yang melakukan tugasnya di pelosok tanah air, sesungguhnya mereka sedang melakukan bela negara, mereka turut membuat negara hadir melayani rakyatnya,"ujarnya.
Diakhir sambutan, Presiden Jokowi berharap para kader bela negara yang ada di berbagai daerah di seluruh Indonesia, dapat menyebarkan nilai-nilai bela negara kepada lingkungannya masing-masing.
"Kita menginginkan bela negara menjadi sebuah kesadaran nasional dan gerakan nasional, sebagai bentuk tanggung jawab kita semua dalam mempertahankan negara demi kelangsungan hidup negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," jelas Bupati. (ada)