BIJAK ONLINE (Pesisir Selatan)-Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat terus melakukan upaya percepatan pembangunan, khususnya di kawasan selatan. Mulai dari Indrapura, Tapan hingga ke Lunang dan Silaut. Kawasan tersebut menjadi perhatian Bupati Hendrajoni dan wakil bupati Rusma Yul Anwar, mulai dari sektor infrastruktur, kesehatan hingga ke sektor perekonomian dengan membenahi pasar-pasar tradisional
Beban belanja pegawai yang cukup besar, membuat Hendrajoni harus jeli mencari peluang untuk membangun daerahnya. Untuk itu pula, Pemkab Pessel berupaya untuk menjangkau dana APBN, karena APBD Pessel lebih dari 50 persen habis untuk belanja pegawai.
Tahun ini saja, Pemkab berhasil menggaet dana dari Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal hampir 4 miliar lebih untuk membangun jalan dan jembatan di Kecamatan Lunang dan Kecamatan Silaut.
“Ya, APBD kita terkuras untuk belanja pegawai hampir 60 persen. Untuk itu perlu kita siasati dengan membangun infrastruktur dengan menggaet dana kementerian atau APBN. Kita terus kejar dana APBN itu. Kalau ditunggu lama datangnya,”tutur Hendrajoni ketika di wawancara beberapa waktu lalu.
Di sektor kesehatan, pemerintah Hendrajoni menghadirkan RSUD Pratama Tapan yang merupakan harapan dambaan masyarakat puluhan tahun silam. RSUD itu diresmkikan Hendrajoni pada Maret lalu dan telah beroperasi beberapa bulan terakhir.
"Kehadiran rumah sakit ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan yang cepat dan mudah dijangkau," kata Hendrajoni usai meresmikan rumah sakit itu.
Hingga sekarang, sarana pendukung RSUD Tapan terus dibangun seperti jalan dua jalur yang membuat RSUD yang terletak di bagian selatan tersebut tampak indah.
“Kita akan terus lengkapi tenaga medis, fasilitas pendukung lainnya. Tahun ini pemkab juga menganggarkan pembangunan ruas jalan dua jalur depan RSUD Tapan. Mari kita jaga dan rawat bersama-sama,”lanjut ketua DPD PAN Pessel tersebut.
Kendati telah pembangunan di kawasan selatan mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat hingga kabupaten, Hendrajoni belum puas. Dia menginginkan kawasan tersebut mandiri, berkembang dan maju di berbagai sektor. Agar tujuan itu tercapai, Pemkab Pessel membangun basis-basis perekonomian di kawasan tersebut dengan memugar pasar tradisional.
Tahun ini Pemda Pessel menggelontorkan anggaran 1,8 miliar untuk membangun fondasi dan tiang pasar Tapan. Pembangunan tersebut merupakan untuk mengubah pasar Tapan menjadi pasar modern dengan memprioritaskan tingkat kenyamanan pembeli dan penjual dalam bertransaksi.
“Kita membangun Pasar Tapan itu dengan meniru pasar modern BSD, Tangerang. Pasar Tapan ini nantinya berlantai keramik, ada mushalla, MCK dengan keteraturan dan kenyamanan menjadi prioritas,”terang bupati yang memperoleh sederet penghargaan tersebut.
Agar untuk melengkapi fasilitas pendukung Pasar Tapan tersebut, Pemkab Pessel pada 2018 ini kembali menganggarkan dana 5 miliar rupiah. Hendrajoni berharap, kedepan Tapan akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan selatan.
Dan tak kalah penting, kata HJ, komitmen pemerintah akan pemerataan pembangunan, berkesinambungan dan berakedilan terlihat jelas.
“Tahun ini renovasi Pasar Tapan menjadi pasar modern, insya Allah tuntas. Tapan akan menjadi sentra perekonomian masyarakat di kawasan selatan. Komitmen kita akan pemerataan pembangunan terlihat nyata,”tukas Hendrajoni yang dinobatkan sebagai satu dari tujuh bupati terbaik Indonesia versi Seven Media. (JEF)