BIJAK ONLINE (Pasaman)-Pemerintah Kabupaten Pasaman saat ini terus berupaya untuk mengembangkan dan melakukan pemerataan sarana transformasi dan komunikasi "blank spot" yang tidak terjangkau sinyal telekomunikasi di daerah itu.
"Kami telah mengajukan permohonan pembangunan lima unit tower ke kementerian terkait," kata Anasrullah Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pasaman pada Koran ini di Lubuk sikaping, Kamis (21/12).
Menurut dia pengakuan itu telah diterima oleh kementerian dan pihaknya telah dipanggil ke pusat untuk menjelaskan kebutuhan tower di kabupaten ini. "Kita mengusulkan tower tersebut dibangun di Kotanopan Rao, Muaro Tais, Sungai Lolo, Languang dan Pintu Padang, dan Cubadak Dua Koto namun lokasi itu harus disurvei dulu oleh kementerian," katanya.
Keenam daerah itu kata dia merupakan daerah pinggiran (terisolir) di Pasaman yang belum terjangkau oleh sinyal telekomunikasi. "Saat ini seluruh pusat kecamatan telah memiliki jaringan telekomunikasi, namun daerah terpencil yang ada di beberapa nagari itu masih belum memiliki fasilitas tersebut. Tidak adanya jaringan telekomunikasi disebabkan tidak satupun tower didirikan di daerah itu sehingga menyebabkan daerah itu tidak tersentuh internet," ujar dia.
Selain itu Pemkab Pasaman telah mengirimkan surat permohonan resmi kepada operator telepon selular untuk membangun tower di daerah-daerah tersebut.
Ia menyebutkan, Pemkab Pasaman juga berencana untuk membangun jaringan internet yang berasal dari satelit.
Jaringan tersebut akan dipasang di seluruh kantor wali nagari dan beberapa sekolah untuk memfasilitasi kebutuhan internet di daerah yang dimaksud.
"Kita rencanakan hal itu dapat dilaksanakan pada tahun 2018 nanti karena sudah dianggarkan di APBD, saat ini masih menunggu revisi dari gubernur," katanya.
Salah satu warga Kotanopan Kecamatan Rao utara Rusdi Lubis (28) mengungkapkan sangat senang saat mendengar wacana pemerintah daerah itu.
Ia sangat mengapresiasi dengan terobosan-terobosan dari pemerintah saat ini, dimana kata dia pembukaan jalan lintas yang menghubungkan daerahnya dengan Sibuhuan Padang Lawas Utara Sumut sudah membuat hati masyarakat senang. Apalagi dengan adanya wacana pemerintah pasaman untuk mengusulkan pembangunan tower di daerah itu.
"Memang sudah lama masyarakat dambakan, karena selama ini masyarakat kotanopan kesulitan saat mengakses informasi dari luar," katanya.
Apalagi kata Rusdi jika ada salah satu keluarga korban yang ditimpa musibah terus kesulitan untuk memberi kabar kepada saudara yang dirantau.
Jikapun ada sinyal/jaringan handphone katanya butuh 15 Km untuk menjangkaunya. Ini yang sangat kita harapkan. (Fauzan)