BIJAK ONLINE (Padang)--- Civitas akademika Universitas Negeri Padang (UNP) cukup peduli dengan Pengetahuan Antikorupsi. Guna mengkaji literasi-literasi antikorupsi tersebut, UNP melalui Pusat Kajian Gerakan Bersama Antikorupsi (PK Gebrak) dan KPK menggelar Bedah Buku dan Tanya Jawab "Bewe :Hambalang Menguncang" di Audtitorium UNP, Jumat (22/12).
Rektor UNP, Prof Ganefri, PhD menjelaskan, acara bedah buku dan tanya jawab dengan penulis Bambang Widjoyanto ini sebagai wujud apresiasi dalam memperluas kegiatan-kegiatan deseminasi pengetahuan antikorupsi kepada masyarakat, khususnya civitas akademika UNP.
"Masak kita kenal Febri Diansyah Juru Bicara KPK yang putra Minang dan Pak Bewe, Bambang Widjoyanto lewat televisi saja. Makanya bekerja sama dengan KPK kita mengenalkan sosok Bewe dan Febri kepada mahasiswa dan dosen," jelas Rektor UNP, Prof Ganefri, PhD, Jumat (22/12) dalam sambutan pembukaannya.
Mantan Ketua Kopertis Wilayah X dan Dekan FT UNP ini menuturkan. Bambang Widjojanto, merupakan alumnus Universitas Jayabaya tahun 1984 dan doktoralnnya Ilmu Hukum dari Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, 2009.
Sedangkan Febri Diansyah, S.H. Kepala Biro Humas KPK adalah putra Minang kelahiran, 8 Februari 1983, dalam usia 35 tahun terkenal dengan aktivis anti-korupsi Indonesia.
Dalam beda buku Bambang Widjoyanto bersama Febri Diansyah, mahasiswa juga terlihat aktif melakukan tanya jawab dan pemutaran film tentan perjuangan Bambang Widjojanto.
Ketua PH Gebrak, Mohammad Isa Gautama bertinda sebagai moderator dalam beda buku yang tujuannya menfasilitasi pendidikan antikorupsi. Selanjutnya diberikan kesempatan kepada mahasiswa UNp untuk menyampaikan pernyataan sikap antikorupsi dan penyerahan buku kepada mahasiswa dan pimpinan UNP lainnya oleh Biro Humas KPK, Febri Diansyah.
Sebagai penutup bedah buku Bambang Widjojanto, Mantan Ketua KPK itu, Wakil Rektor 4, Prof Syahrial Bakhtiar didapuk menyerahkan cenderamata kepada Bambang Widjojanto. (Humas UNP/Agusmardi)