BIJAK ONLINE (LIMA PULUH KOTA)---Kabupaten Lima Puluh Kota kembali berduka, setelah dua lokasi dihantam longsor dan banjir, tepatnya di jorong Ulu Aia kecamatan Harau, Jum’at (29/12) sekitar pukul 21.30 WIB, kemudian menyusul banjir di jorong Sopang kenagarian Pangkalan, kecamatan Pangkalan Koto Baru, Sabtu (30/12) sekitar pukul 07.00 WIB.
Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Lima Puluh Kota Hendri Yoni didampingi sekretaris Nur Akmal, Kabid Kedaruratan dan Logistik (KL) Rahmadinol dan Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) Kris La Deva kepada sejumlah wartawan di lokasi, mengatakan, akibat dari bencana itu jalur Sumbar-Riau sempat macet beberapa jam.
Dijelaskan Hendri Yoni, bencana longsor terjadi mengakibatkan kendaraan dari arah Riau maupun dari arah Lima Puluh Kota sempat tertahan beberapa jam. Beruntung, material banjir segera dibersihkan oleh petugas yang berjaga dan mengerahkan alat berat.
“Bencana yang terjadi di dua titik itu, satu diantaranya diduga akibat meluapnya sungai Batang Maek, sehingga mengakibatkan jalan raya dan beberapa rumah penduduk sempat terendam, karena genangan air cukup tinggi. Begitu juga terhadap kendaraan roda empat maupun roda dua kesulitan untuk lewat, “ujar Hendri Yoni.
Kapolres Lima Puluh Kota AKBP. Haris Hadis didampingi Kasubag Humas, AKP. Efriza mengatakan, pihak kepolisian menyarankam agar kendaraan tidak menembus genangan air, sebab jika tetap memaksakan diri, justru akan menambah kendaraan macet dan akan berbuntut terjadinya antrian panjang.
Siang ini, kita dan rombongan akan menuju lokasi banjir untuk melihat kondisi dari dekat. Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa. Untuk pengendara kita sarankan untuk tidak menembus banjir. Sebab jika kendaraan macet/mogok justru akan mengakibatkan macet panjang. Jadi kita himbau pengendara menahan diri.
“Hingga saat ini, pihaknya juga terus mengantisipasi berbagai gangguan kamtibmas dan kemacetan, genangan air banjir mencapai 70 centi. Sebelumnya, genangan/air batang Maek meluap sekitar pukul 06.00 WIB pagi tadi. Panjang genangan air mencapai setengah kilo, ” papar Kapolres..
Sementara itu, bupati Lima Puluh Kota H. Irfendi Arbi mengatakan, alhamdulillah, update data hingga pukul 14.00 WIB siang ini, banjir di Pangkalan sudah mulai menyusut. Meskipun demikian, tim kita masih bekerja di lapangan, termasuk bergabung dengan Kepolisian, TNI dan para relawan tanggap darurat.
Bupati Irfendi Arbi meminta, kendati genangan air berkurang di jalan Sumbar-Riau itu, namun pengendara ada baiknya tidak melewati jalan negara tersebut, sampai genangan air berhenti total.
“Khawatirnya, nanti akibat masih adanya genangan air, mesin kendaraan rusak dan mogok. Lalu muncul kemacetan. Ini mengancam kelumpuhan jalan utama Sumbar-Riau. Dua bencana yang terjadi ini. Untuk longsor, sudah kita tangani. Sudah tak ada masalah,” jelas Bupati Irfendi.
Bupati juga mengaku, SOPD terkait di lingkungan Pemkab Lima Puluh Kota, akan all out untuk menangani bencana di akhir tahun ini. “Pihak BPBD, Dinsos, PU dan dinas terkait lainnya juga sudah kita perintahkan untuk mendirikan dapur umum dan tenda darurat. Ini langkah antisipasi, jika terjadi apa-apa, semoga kita dijauhi dari bencana,”tutur Irfendi Arbi.
Masih dilokasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Lima Puluh Kota Hj Yunire Yunirman mengaku, pihaknya selain mengerahkan alat berat ke lokasi banjir dan longsor, juga berkoordinasi dengan pihak PLTA Koto Panjang, Riau. Kemudian, kami juga sudah lakukan komunikais dua arah dengan PLTA Koto Panjang. Kalau air naik, pintu air PLTA itu kita buka,”ujarnya. (ada)