Nasrul Abit membacakan amanat Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Nasrul Abit menyampaikan, sikap bela negara mesti tumbuh dan menjadi jati diri semua elemen bangsa, terutama para generasi muda.
Selanjutnya, Bela negara itu tidak mesti dalam bentuk perjuangam fisik seperti masa lalu, akan tetapi sikap bela negara bisa dilakukan dalam berbagai kegiatan, seperti menjaga dan membela NKRI dalam kemajuan Teknologi Informasi, dan aspek lain yang menganggu, merongrong serta menjajah NKRI dalam dinamika kehidupan global saat ini.
"Bela Negara merupakan semangat patriot dan nasionalisme kebangsaan dalam mempertahankan kejayaan bangsa, yang didasari atas rasa cinta tanah air dan ketulus iklasan jiwa dan raga demi tegak berdirinya Republik Indonesia," ujar Nasrul Abit.
Nasrul Abit juga menyampaikan, peringatan Hari Bela Negara ini mencerminkan perjuangan para pahlawan, membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang terjadi di Sumatera Barat sebagai salah satu mata rantai, perjalanan sejarah perjuangan bangsa.
Semangat bela negara dengan PDRI yang digelorakan Mr. Syafruddin Prawiranegara dan tokoh-tokoh bangsa lain, berjuang bertahan, bergrelia dan berpindah-pindah tempat dari satu nagari ke nagari lainnya.
Kekukuhan, keteguhan dan prinsip Indonesia yang bersatu, merdeka menuju indonesia sejahtera menjadi sebuah simbol semangat perjuangan itu yang tak kenal menyerah.
Hadir dalam kesempatan itu, anggota DPRD, Forkopimda, OPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, DHD 45. forum Kebangsaan Bela Negara, Ormas pemuda.