Hari  kedua Sabtu (16/12/2017) rombongan, setelah sarapan pagi di Hotel Ibis Kota Surabaya, langsung melakukan cek ini, dan menaiki bus wisata yang disediakan jasa travel perjalanan Bay Kati gruop dengan dipandu cewek cantik, Hana.

Pagi itu rombongan diajak mengunjungi Kantor  Graha Pena Jawa Pos, kepunyaan Menteri  BUMN di era Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Dahlan Iskan. Rombongan baru bisa diterima sekitar jam 10.00 WIB, setelah menunggu 1 jam lebih di area parkir kantor koran terbesar di Indonesia itu.

Tepat pukul 10.00 WIB, rombongan diterima di lantai empat di meja bundar redaksi Jawa Pos gruop tersebut, tidak menunggu lama Dahlan Iskan muncul dan setelah bersalaman dengan Kadis Kominfo Kota Pariaman, Nazifah serta seluruh rombongan, Dahlan Iskan, mengatakan, sangat senang bertemu dengan rombongan wartawan Pemko Pariaman. 

“Saya sengaja datang, untuk menemui rombongan wartawan Pemko Pariaman berkunjung ke Kantor Graha Pena Jawa Pos ini. Tetapi sayang, saya tidak bisa menemaninya, karena ada undangan pertemuan dengan  Gubernur Jawa Timur, nanti untuk pembicaraannya dengan Kepala Liputan Bung Asrief Santosa, saja,” ujar Dahlan Iskan, sambil menyunggingngkan senyumnya.

Mendengarkan omongan Dahlan Iskan, seperti itu, para anggota rombongan Wartwan Pemko Pariaman, mendaulat Dahlan Iskan, untuk selvi bareng dari foto bersama sampai ada yang minta foto berdua dan semuanya dilayani Dahlan Iskan dengan senang hati.

“Ayo kita foto bersma melingkar di meja bundar ini saja, bahkah Dahlan Iskan, tidak sungkan-sungkan menyuruh juru foto untuk naik meja bundar tersebut. Naik aja ke atas meja itu, ngak apa-apa kok,” ucap Dahlan Iskan dengan nada yang menyejukan.

Selesai selvi dan foto bersama dengan Dahlan Iskan. Pertemuan dilanjutkan, dengan Kepala Liputan Jawa Pos Arief Santosa, menurutnya, Koran Jawa Pos yang sudah terkenal sampai Internasional dan sering menerima penghargaan dari berbagai negara belahan dunia, disamping dalan negeri sendiri Nasional. 

Dijelaskan Arief Santosa, Jawa Pos Gruop, mempunyai anak perusahaan dari Sabang sampai Maroke, sebanyak 172 perusahaan dengan wartawan liputan sebanayak 400 orang lebih. Dituturkan, Jawa Pos mempunyai oplah yang ribuan eksamplar setiap hari dengan nilai iklan miliaran rupiah, di Jawa Timur, walau pun Media Online sudah mulai menjamur, tetapi dari hasil survai, peminat baca koran cetak masih cukup tinggi.

“Khusus untuk Surabaya pada khususnya dan Jawa Timur pada umumnya, belum ada pengaruh Media Online terhadap media cetak,” ucap Arief  Santosa. 

Sementara itu Kadis Kominfo Kota Pariaman, Nazifah dalam eksposnya, mengatakan, Kota Pariaman sekarang sedang menggalakan Wisata Laut, karena Kota Pariaman, hanyak kota kecil dan tidak banyak potensi yang bisa dikembangkan, selain objek wisata. Nazifah, juga menceritakan tentang Tabuik Piaman dan apabila datang acara pergelaran Tabuik Kota Pariaman, sangat ramai pengunjung.

“Budaya Hoyak Tabuik Piaman itu, salah satu objek wisata yang menyedo pengunjung ribuan orang, mulai dari masyarakat setempat, sampai kepada Turis, lokal dan Mancanegara. Kemudian sekarang, sedang dilakukan pembenahan Pantai Kota Pariaman, guna menarik masyarakat menjadikan Kota Pariaman, sebagai tujuan wisata,” ujar Nazifah.

Pada kesempatan itu Nazifah, juga menyampaikan ucapan maaf dari Wali Kota Pariaman, Drs. H. Mukhlis Rahman, MM yang sejak awal perencanaan, sudah menyatakan akan memimpin rombongan studi Komperatif Wartawan Pemko Pariaman ini. Bahkan tiket beliau pun bersama keluarga dan ajudan sudah diboking. Namun, karena ada tugas yang tidak bisa diwakilkan terpaksa beliau tidak jadi bisa datang.

“Wali Kota Pariaman, Mukhlis Rahman, mengaku juga sudah lama berniat untuk dapat berkunjung ke Kantor Graha Pena Gruop Jawa Pos ini,” ungkap Nazifah lagi.

Ditambahkan Nazifah, jumlah rombongan Studi Komperatif ini, terdiri dari rekan-rekan wartawan, dari berbagai media, seperti media cetak, harian dan mingguan, media elektronik (TV) dan Media Siber Internet  25  orang dan anggota pendamping dari Kominfo Kota Pariaman, 8 orang, mulai dari kadis, kabid, kasih dan staf, total rombongan 32 orang.

Pada acara terpisah, usai makan siang  di Rumah Makan Kapau Surabaya, ketika ditanya alasan Wali Kota Pariaman, Mukhlis Rahman  tidak bisa hadir, menurut Nazifah  dikarenakan penyusunan APBD Tahun 2018 Kota Pariaman yang gagal ditanda tangani dalam Sidang Paripurna DPRD Kota Pariaman, beberapa waktu lalu, kini dimediasi oleh Gubernur Sumatera Barat.

“Jadi acara itu tidak boleh diwakilkan kepada pejabat lain dan harus Wali Kota Pariaman, Mukhlis Rahman menghadirinya, artinya, semua yang terkait dalam penyusunan APBD Tahun 2018 Pemko Pariaman, diundang ke Gubernuran, termasuk anggota DPRD Kota Pariaman dan Tim Anggaran,” tukuk Nazifah.

Tepat pukul 7.00 Wib malam waktu setempat Kabupaten Probolinggo, rombongan sampai di penginapan Hotel Abadi Jaya, menurut pemandu perjalanan Hana, rombongan hanya menginap dan istirahat sampai pukul 23.00 dan setelah itu dibangunkan dan bersiap-siap untuk cek ini dan berangkat  menuju Objek Wisata Gunung Bromo. (Penulis Amiruddin wartawan Tabloidbijak.com).

google+

linkedin