TABLOIDBIJAK.COM (Kota Pariaman)---Puncak Pariaman Batagak Gala (PBG) II, dengan Malewakan 9 Datuak sudah manggathok pinang di kaumnya masing-masing, disertai 2 gelar sangsako Kapolres Pariaman dan Dandim 0308 Pariaman atas kontribusi mereka memajukan Kota Pariaman. 

Puncak Batagak Gala itu Senin (25/12/2017) dari serangkaian acara dimulai dari tanggal 23-25 Desember 2017, di Rumah Tabuik Subarang ini, terbilang sukses dan semarak.

Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, mengapresiasi diselenggarakannya sebuah kegiatan untuk melestarikan budaya lokal di masyarakat minangkabau, dengan melewakan gala Datuak bagi pati ambalau di Kota Pariaman.

"Para Datuak sudah dilewakan, merupakan utusan kaumnya, dipilih untuk membimbing sanak kamakan dalam suku dan kaumnya, dan dia ada ditengah kaumnya untuk mengatasi permasalahn di kaumnya, ," tutur Nasrul Abit.

Diakatakan, Datuak di minangkabau mempunyai tugas sangat berat, di tengah derasnya arus informasi dan teknologi saat ini, kita prihatin dengan pola pergaulan anak kemenakan kita, sekarang ini.

"Maraknya Narkoba dan LGBT di Sumbar, sudah bukan berita baru lagi, karena itu, untuk memberantasnya, bukan hanya tugas pemerintah saja, para Datuak, stakholder, masyarakat dan kita semua, terutama orang tua untuk dapat mengawasi anaknya, pergaulan mereka, sehingga 2 hal tersebut, tidak semakin meluas, dan dapat kita tangkal bersama," tukas mantan Bupati Pesisir Selatan 2 periode ini.

Walaupun Kota Pariaman tidak mempunyai Nagari, tetapi roh kehidupan barnagari di Kota Pariaman sangat kental dan terjaga, salah satunya dengan menggelar PBG II ini. "Semoga hal ini, dapat ditiru kabupaten/kota lain di Sumbar, dalam rangka melestarikan budaya adat Minangkabau, agar tidak tergerus kemajuan zaman," tutupnya.

Wali Kota Pariaman, Mukhlis Rahman mengatakan, Pariaman Batagak Gala (PBG)  II acara membangkik batang tarandam, menimbulkan kembali pati ambalau, pemimpin kaumnya, dengan prosesi sesuai dengan ketentuan adat minangkabau.

"Pemko Pariaman hanya memfasilitasi proses melewakan saja, sedangkan untuk pengangkatan Datuak, itu berada di kaumnya masing-masing, dan sudah melewati prosesi manggathok pinang di kaumnya," jelas Mukhlis.

Pada PBG II 2017 kali ini, ada sedikit perbedaan, dengan menganugerahkan gelar Sangsako kepada Kapolres Pariaman dan Dandim 0308 Pariaman beserta istri mereka, karena kontribusi mereka terhadap kemajuan Kota Pariaman.

"Dengan dinugerahkannya gelar sangsako kepada Kapolres dan Dandim 0308 Pariaman masih sangat muda ini, kita harapkan jenjang karier mereka dapat mencapai Jendral, sehingga ketika itu terjadi, mereka akan ingat dengan kampung halaman mereka yang kedua selain kampung asalnya dengan gelar mereka peroleh, dan hal tersebut akan memberikan kontribusi besar kepada Kota Pariaman," ujarnya.  

Sebagaimana sebelumnya, Pemko Pariaman juga pernah memberikan gelar sangsako kepada KSAL TNI Marsekal Ade Supandi dengan gelar Sutan Panglimo Lauik Nan Sati, dan atas gelar itu, KSAL TNI mengintruksikan menggelar Pengobatan gratis bagi warga Kota Pariaman di Kapal Perangnya yang bersandar di Teluk Bayur, serta pembangunan dan perbaikan Mesjid di wilayah Kota Pariaman.

Adapun 9 Datuak dilewakan dalam PBG II ini, Ikhsan Yusda Prima Putra,  gelar Datuak Rangkayo Mulia dari suku Tanjung Nagari Pasa, Nofri Mahyudin gelar Datuak Majo Basa dari suku Jambak Nagari Pasa, Aspar Tanjung gelar Datuak Rangkayo Rajo Bugih dari suku Tanjung Nagari Cubadak Aie, Alfajri Hasan gelar Datuak Gamuak dari suku Jambak Nagari III Koto Nareh.

Selanjutnya Yuzardi gelar Datuak Bandaro Basa dari suku Jambak Nagari III Koto Nareh, Armaizal gelar Datuak Bagindo Rajo dari suku Tanjung Nagari III Koto Nareh, Aidi Eka Putra gelar Datuak Parpatiah dari suku Chaniago Nagari IV Angkek Padusunan, Irawan gelar Datuak Tumanggung dari suku Koto Nagari III Koto Sungai Rotan, dan Kompol Busmar Bustami gelar Datuak Rangkayo Rajo Lelo dari suku Mandahiling Nagari Manggung.

Dalam proses melewakan gala bagi para Datuak, Mukhlis Rahman memasangkan Saluak, Nasrul Abit  memasangkan keris dan staf ahli Kemen PAN RB memberikan tongkat, tanda seorang Datuak telah dilewakan.

Acara ini dihadiri Staf Ahli Kementerian PAN RB RI, Saddiq Pasadiqu, Wakil Wali Kota Pariaman Genius Umar, Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni, perwakilan dari Forkopimda Provinsi Sumbar, Forkopimda Kota Pariaman, para Kepala OPD, Kabag, Camat se Kota Pariaman, para Keluarga Datuak yang dilewakan serta para panitia dan pengisi acara yang terlibat dalam acara ini. (J/amir)

google+

linkedin