Tepat pukul sembilan mobil mulai bergerak, baru saja sekitar 10 menit bus berjalan, Muhammad Yusra dengan Mbah Hanna, mulai memegang mkiropon membuka suasana dan mengatakan menyampaikan ucapan maaf, selaku pemandu perjalanan selama di Jawa Timur, kalau ada yang kurang berkenan di dalam pelayanan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
“Maklum sebagai manusia, pasti ada saja kekurangannya, muda-mudahan saja dapat bertemu kembali pada masa mendatang,” ujar Muhammad Yusra, didampingi protokolernya Mbah Hanna.
Setelah Muhammad Yusra, menyampaikan kata perpisahannya, Mbah Hanna sebagai pengatur perjalanan Studi Komperatif Wartawan Pemko Pariaman itu, mengumumkan, menjelang ke Bandara Juanda rombongan akan dibawa berkunjung ke tempat penjualan oleh-oleh, seperti baju kaos, baju batik dan makanan ringan khas Surabaya ke Cakning.
Walaupun sehabis makan malam, Minggu (17/12/2017) kembali dari Gunung Bromo, rombongan juga sudah diajak, ke Sidarjo daerah Lumpur Lapindo, ke lokasi penjualan kerajinan kulit, seperti tas, ikat pinggang, dompet, sepatu dan lain sebagainya.
Malam itu, bagi yang ikut umumnya telah berbelanja, ada yang beli tas, ikat pinggang dan sepatu serta lainnya. Menurut Hanna, kini rombongan dibawa untuk yang kepingin menambah oleh-olehnya, mumpung waktu keberangkatan masih panjang. “Supaya jangan ada yang merasa belum cukup setelah meninggalkan Surabaya,” tutur perempuan cantik itu.
Nampaknya, rombongan selama berada di Jawa Timur dan di bawah pengaturan Jasa Travel Muhammad Yusra yang bekerja sama dengan Direktur PT. Travel Jasa Indomal, Bay Kati, sangat dimanjakan, walaupun disana sini masih ada juga kekurangan yang tidak memuaskan.
Sekelumit , tentang Hanna, perempuan berparas manis dan berbadan langsing ini, ketika ditanya, mengenai profesinya sebagai Tour Lider Travel ini, mengatakan sudah berjalan lebih kurang 2 tahun, katanya, sebelum menekuni pekerjaan sebagai jasa wisata tersebut, pernah dibina dan dilatih selama 100 hari mengenai pelayanan wisata.
“Saya sangat senang bekerja sebagai Tour Lider Travel ini, karena banyak sukanya dari pada dukanya, disamping mendapatkan pendapatan lumayan, juga banyak pergaulan dan pertemanan,” ujar perempuan kelahiran Malang ini.
Direktur PT. Travel Jasa Indomal, By Kati, mengatakan, sebagai Pengusaha Travel, tetap menjalin kerjasama dengan orang-orang daerah tujuan, karena yang lebih paham dan mengerti tentang kondisi daerah jelas putra daerah itu sendiri. Mantan wartawan Harian Singgalang itu, mengaku menggeluti usaha Travel itu sejak tahun 2004, lalu.
Bay Kati, mengakau telah membawa rombongan studi banding keberbagai provinsi di Indonesia, seperti Jawa Timur, Solo, Bandung Jogjakarta, Jakarta, Bogor, Bangka Belitung, Palembang,Prapat Danau Toba, Medan, Pekanbaru, Dumai, Batam, Jambi dan Bengkulu. Luar Indonesia, Singapore, Malysia, Thaland dan Kuala Lumpur.
“Pokoknya kita siap mengatur perjalanan rombongan kemana saja dan memberikan pelayanan yang maksimal, sesuai dengan kontrak yang disepakati,” ujar Bay Kati didampingi Kepala Perwakilan Jasa Indomal Jakarta, Syafruddin Al.
Sehabis berbelanja oleh-oleh tepat jam 12. Wib, bus yang ditompangi sampai di Bandara Juanda. Sebelum sampai di Bandara Juanda, rombongan juga dibawa makan siang di Rumah Makan Padang.
“Iyo lapeh taragak rasoe kato rekan-rekan yang ikut makan, karano lai taraso padehnyo,” ujar Andi Yones dan Bung Syahril.
Junaidi staf dari Kominfo Pariaman, sebelum turun dari bus, telah mengumpulkan kartu tanda penduduk (KTP) rombongan, untuk membantuk cek ini rombongan di Bandara, sesuai jadwal Pesawat Garuda yang ditompangi Surabaya Jakarta akan terbang jam 13.30, ternyata di delay sampai pukul 15.00 Wib.
Baru mendarat di Bandara Soekarno Hatta Tangerang Banten, jam 17.00 Wib, sebagian besar rombongan transit untuk pindah pesawat jurusan Bandara Internasional (BIM) Padang Pariaman dan sebagian kecil ada yang menunda kepulangannya dan menyempatkan untuk mampir di rumah, anak dan keluarganya di Jakarta.
Kata Kadis Kominfo Pariaman, Nazifah, rombongan yang menunda perjalanannya ke Pariaman, hanya diberikan kesempatan sampai tanggal 20 Desember 2017, karena kita dikejar dietlen Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Keuangan, karen tahun Anggaran 2017, akan berakhir. “Usahakan sesuai batas limid diberikan dapat ditepati,” ujar Nazifah kepada Tabloidbijak.com di sela-sela transit di Jakarta. (penulis amiruddin wartawan tabloidbijak.com).