Pasar ternak Muara Panas, menjelang lebaran Idul Adha akan diserbu pembeli karena kebutuhan untuk kurban Idul Adha, sayangnya harga sapi di Muara Panas dalam satu bulan terakhir terus melonjak naik

BIJAK ONLINE (SOLOK)-Harga sapi di pasar ternak terbesar di Sumatera Barat yakni pasar Muara Panas, kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, dua Minggu menjelang Hari Raya Idul Adha 1434 H,  tampak mulai melambung.

Kenaikan harga sapi, di Muara Panas bervariasi mulai dari 20 hingga 30 persen per ekornya. Jika harga sapi ukuran standar pada hari normal biasanya antara 8 hingga 9 juta, maka saat ini harga tersebut bisa mencapai 10 hingga 12 juta.  Kenaikan tersebut selain dipicu issu kelangkaan daging sapi di beberapa daerah di Indonesia, juga karena banyaknya permintaan dari seluruh Kabupaten yang ada di Sumbar. Sementara harga sapi jenis simental, jika biasanya harga seekor anak sapi saja bisa dibeli Rp 9 juta, maka menjelang lebaran Idul Adha ini harganya bisa mencapai Rp 14 juta. 

“Kalau untuk daging sapi biasa yang diperkiraan berat daging bersihnya sekitar 100 kilogram, maka harganya bisa mencapai Rp 14 juta,” tutur Sarwani (52) seorang pedagang sapi di Pasar Muara Panas. 

Dia juga memperkirakan bahwa mendekati lebaran Idul Adha, maka harga sapi diperkirakan semakin melambung. Pasar ternak Muara Panas yang paling ramai adalah pada hari Senin, di mana pada hari tersebut, para pedagang dan pembeli dari seluruh Sumatera Barat bahkan Riau dan Jambi akan datang. Ribuan ekor sapi akan bisa ditampung di pasar ternak ini.

Menurut walinagari Muara Panas, Zulfirman Talanai Sati,  para penjual dan pembeli sapi di pasar ternak Muara Panas tidak hanya berasal dari Kabupaten Solok dan Kota solok, tetapi juga berasal dari daerah-daerah lain, yakni, Kabupaten Tanah Datar, Lima Puluh Kota, Kabupaten lain di sumbar dan dari luar Sumbar seperti Riau, Jambi, Bengkulu dan  provinsi Provinsi Lampung. “Biasanya jika sudah mau mendekati Hari Raya Idul Adha, maka nagari Muara Panas akan ramai didatangi oleh para pedagang dan pembeli sapi dari daerah tersebut,” tutur Zulfirman Talanai Sati.

Sementara sapi yang paling diminati pembeli adalah jenis sapi kampung yakni yang berasal dari Solok dan sekitarnya untuk dijadikan hewan kurban. Sementara selain perorangan, banyak juga pembeli yang datang dari yayasan atau lembaga pelaksana qurban (wandy)

google+

linkedin