BIJAK ONLINE (SOLOK)-Seorang warga asal Provinsi Daerah Istimewa Jogyakarta,  Fauzi (24), terdampar di kota bareh Solok. Fauzi ingin pulang ke kampung halamanya di Medan, Sumatera Utara, tapi dalam perjalananya Fauzi terpaksa mengadu ke wartawan yang aktif meliput di Kota Solok.

Fauzi  mengadu perihal nasib apes yang dialaminya, yakni menjadi korban pencopetan ketika sampai di Terminal Raja Basa. Fauzi  terpaksa menumpang sana-sini dari truk ke truk hingga sampai ke Kota Solok, karena tak memiliki uang sepeserpun, Fauzi pun telah melapor ke Polsekta Solok dengan harapan mendapat bantuan ,tapi tak dapat, hingga akhirnya ia disarankan untuk meminta bantuan ke Dinas Sosial Kota Solok.

Namun sayang, Fauzi malah jadi bola yang dilempar kesana-sini, Dinas Sosial Kota Solok menolak memberikan bantuan dengan berbagai alasan, Fauzi pun melangkahkan kakinya ke Humas Kota Solok, tapi tetap tak ada uluran tangan untuk membantunya pulang kampung. Terlihat mondar-mandir di lingkungan Balai Kota, Fauzi pun bertemu dengan wartawan.

Kepada awak media, Fauzi menceritakan bagaimana dirinya sampai ke kota Solok. Menurut Fauzi, dirinya adalah korban pencopetan di terminal Rajabasa, Bandar Lampung, hingga ia terpaksa menumpang truk dari Rajabasa hingga ke Kota Solok, sebelumnya Fauzi mulai perjalananya dari Yogyakarta dengan menggunakan kereta sampai ke Jakarta. Dari Jakarta Fauzi kembali menggunakan kereta hingga ke Merak, Kota Cilegon. Naik kapal roro dari pelabuhan Merak menuju pelabuhan Bakauheni. Kemudian ia melanjutkan perjalanan menggunakan Bus, sampailah Fauzi di Terminal Rajabasa.

Namun malang diterminal Rajabasa, korban mengalami kecopetan. Dompet korban yang berisikan KTP, SIM dan uang sebesar Rp 400 ribu raip entah kemana. Karena tidak punya uang, korban mencoba melapor kepihak kepolisian setempat, namun tidak jelas menunggu sampai kapan.

Tapi Fauzi tak habis pikir. Berdasarkan keteranganya ke sejumlah Wartawan, meskipun tak punya uang untuk kos perjalanan, Fauzi terpaksa menstop Truk yang berlalu lalang di Jalan Lintas Sumatera. Sampailah dia di Kota Solok. Karena bingung korban yang mengaku telah melapor ke Polsekta Solok dengan tujuan untuk mendapat bantuan, malah terlihat bolak-balik di Balai Kota Solok. Tanpa sengaja korbanpun bertanya kepada salah seorang wartawan yang kebetulan berada di Balai Kota Solok sambil menunjukan surat keterangan dari pihak kepolisian.

Fauzi lalu menjelaskan kepada Wartawan, karena tidak tahu berbuat apa, dirinya disarankan untuk membawa surat keterangan dari kepolisian tersebut ke Dinas Sosial‎ Kota Solok. Namun nasib malang kembali menimpanya, Dinas Sosial Kota Solok mengaku tidak mempunyai dana karena anggaran telah habis.

“Ya Allah kepada siapa saya bisa minta tolong ya allah,” terangnya Fauzi sedih sambil berurai air mata setelah pulang dari Dinas Sosial Kota Solok. Malahan Dinas Sosnaker Kota Solok menyarankan untuk meminta bantuan di Balai Kota Solok. Korban yang bingung hanya terlihat panik dan tidak tahu harus berbuat apa, sampailah ia di Humas Pemko Solok, dan kebetulan Fauzi bertemu dengan Wartawan yang ada di Press Room.

Setelah menuturkan kejadian yang dialaminya kepada wartawan di Balai Kota Solok, rasa simpati dari beberapa wartawanpun spontan muncul. Kalangan Insan pers mencoba mencarikan dana dengan cara saweran. Dari sumbangan beberapa orang wartawan, sedikit uang berhasil dikumpulkan untuk sekedar membantu Fauzi sampai di kota tujuannya.

Setelah terkumpul uang, wartawan kota solok pun mengantarkan Fauzi ke terminal, dan membantunya mendapatkan bus tujuan Medan."Saya sangat bersyukur, sebelumnya saya sangat binggung dan sedih, mondar-mandir, gak karuan, meminta bantuan, dari sekian banyak pejabat, tak ada satupun yang mau membantu saya, tapi syukur alhamdullilah, saya bertemu dengan kawan-kawan wartawan semua, yang mau membantu saya, terimakasih ya Allah," kata Fauzi kepada wartawan, ketika ingin menaiki bus di Terminal Bareh Solok (wan/van)

google+

linkedin