Pendakian puncak Gunung Talang di Kabupaten Solok, saat ini menjadi lokasi paforit bagi para pendaki gunung di Sumbar. Bahkan pada saat hari peringatan HUT kemerdekaan RI ke 70 lalu, sedikitnya terdapat 900 tenda atau 2000 pendaki yang ikut melakukan uapacara di puncak Gunung Talang.

BIJAK ONLINE (SOLOK)-Pendakian Gunung Talang di Kabupaten Solok, sejak satu tahun terakhir mulai diminati oleh para penggemar pendaki gunung (mountaineering) dari berbagai Mahasiswa pencinta alam (Mapala) dari berbagai Perguruan Tinggi yang ada di Sumbar atau masyarakat umum.

Sayangnya, ada persoalan baru yang juga harus menjadi perhatian serius oleh KLH, Dinas Pariwisata dan masyarakat setempat, yakni persoalan sampah sisa makanan dan minuman atau berbagai tikar dan kardus yang dibuang begitu saja oleh para pendaki.

Bayangkan, setiap Minggunya tidak kurang dari 500 orang pendaki akan ikut naik ke puncak Gunung tertinggi di Kabupaten Solok itu. Puncak pendakian Gunung Talang, terjadi pada saat peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-70, dimana, berdasarkan catatan dari posko 1 yang ada di nagari Air Batumbuk, sekitar 2000 pendaki ikut merayakan HUT RI di puncak gunung dengan tinggi 2597 dari permukaan laut. Bahkan kalau ada yang masuk dari Bukit Sileh, tentu jumlah keseluruhan akan lebih dari 2000 orang.

“Setiap pekan jumlah pendaki Gunung Talang terus meningkat, namun yang menjadi persoalan saat ini adalah mengenai sampah sisa makanan dan minuman serta sampah lainnya yang tersisa oleh para pendaki, yang nanti bisa merusak lingkungan,” tutur Rony Bustami, Walinagari Air Batumbuk, Kamis (20/8). Diantara sampah2 yang akan menjadi persoalan adalah sampah plastik berupa bungkus mie instant, bekas bungkus rokok, roti dan juga lastik minuman mineral dan lain sebagainya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Solok, Drs Alfajri, MM, juga berharap agar pemuda pengelola pendakian di pos I dan pemerintahan nagari Air Batumbuk, mencari jalan keluarnya baik berupa himbauan agar para pendaki tidak mencemari lingkungan dengan membuang sampah sembarangan di puncak gunung talang. “Kedepannya kita juga akan bicarakan hal ini dengan KLH dan pemuda di nagari Air Batumbuk, bagaimana baiknya pengelolaan pariwisata pendakian gunung Talang ini dan cara mengatasi persoalan sampah dari palstik,” tutur Alfajri (wandy)

google+

linkedin