BIJAK ONLINE (Dharmasraya)-Ketua Tim Investigasi LSM Mamak Ranah Minang, Jalamalus Datuk Rajo Balai Gadang menegaskan, kini lembaganya sedang melakukan pemantauan dan pemgumpulan data masalah ilegal logging dan ilegal maning di Kabupaten Dharmasraya, yang masih marak atau merajalela.

"Kami di LSM Mamak jadi tertarik dan terusik dengan menyaksikan air Sungai Dareh yg keruh dan berwarna kekuning-kuningan," kata Jamalus Datuk kepada Tabloid Bijak, Minggu, 16 Agustus 2015.

Menurut Jamalus, kondisi keruhnya air Sungai Dareh ini, berdasarkan perkiraan awal akibat adanya ileggal logging dan ilegal maning yang dilakukan masyarakat yang disinyalir di beking urang bagak dan oknum petugas. "Dugaan adanya oknum petugas di belakang masyarakat itu sudah tercium dan kini kami masih menelusuri keberadaan oknum tersebut," kata anggota jemaah tabliq ini.

Khusus aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) di Kabupaten Dharmasraya semakin tak terkendali. Dampak kerusakan lingkungan hidup yang ditimbulkan kian besar dan juga merugikan negara. "Setiap hari, kita bisa saja melihat aktifitas masyarakat yang mendulang emas dengan cara tradisional dari atas jembatan Sungai Dareh," kata Jamalus.

Kemudian, kata Jamalus, disyinyalir adanya ilegal maning dengan skala besar di Nagarai Batu Kauik dan Nagari Ramau-ramau diperbatasan antara Dharmasraya dngan Solok Selatan yang mempergunakan merkuri atau air raksa (Hg). "Setahu saya, merkuri  merupakan golongan logam berat dengan nomor atom 80 dan berat atom 200,6 yang mengancam kesehatan masyarakat," ujar Wakil Ketua Koperasi Batu Akik Atom Shopping Center ini.(PRB)

google+

linkedin