BIJAK ONLINE, SOLOK, - Naluri dan panggilan hati serta teringat masa lalu yang susah membuat Bhabinkamtibmas Polsek IX Koto Sungai Lasi dari wilayah hukum Polres Solok Kota Bripka Maihendri, SH tidak tega melihat Samuni (83) yang hidupnya serba kesusahan dan menghuni rumah tidak layak huni. 

Dikatakan Bripka Maihendri, SH , Samuni berasal dari keluarga kurang mampu dan seorang tuna netra yang hidup dari 4 ekor itik yang dirawatnya. "Beliau tuna netra, hidup dari hasil ternak 4 ekor itik dan sering makan pakai garam, sama dengan saya dimasa lalu," kata Bhabinkamtibmas Polsek IX Koto Sungai Lasi, Sabtu (30/9) sore.

Senada dengan itu, Andri (21) seorang pemuda setempat membenarkan keadaan keluarga Samuni di Indudur Kecamatan IX Koto Sungai Lasi Kabupaten Solok itu. "Iya, apa yang dikatakan pak Bhabinkamtibmas kami itu benar, pak samuni itu buta dan hanya hidup dari hasil telur 4 ekor itik beliau," ujarnya. 

Pengalaman hidup dimasa lalu yang juga berasal dari keluarga kurang mampu membuat Bripka Maihendri, SH yang saat ini sudah menjadi polisi dan bertugas untuk melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat merasa prihatin dan membantu. Dengan membuka tabungan di celengan yang ia kumpulkan dari usaha beternak itik ia kemudian membelikan keluarga Samuni sembako dan bahan kebutuhan rumah tangga lainnya ke Pasa Raya Solok. 

"Dipasar saya ditanya pedagang, kok bapak polisi yang belanja kata pedagang itu, saya jawab saja istri saya sedang dirumah, baru lahiran. Jadi saya yang belanja," ungkap Bhabinkamtibmas lulusan Fakultas Hukum Universitas Ekasakti Padang Tahun 2009 itu.

Selain membelikan bahan bahan dapur dan bahan bangunan untuk keluarga itu, dengan dibantu pemuda dan masyarakat setempat Bripka Maihendri, SH turun langsung mengangkut bahan bangunan. 

Sabtu, 30 September 2017 pagi rumah keluarga Samuni dikeroyok oleh masyarakat untuk dibedah. Bersama masyarakat, Bripka Maihendri, SH dibantu personil dari jajaran Polsek IX Koto Sungai Lasi dan Polres Solok Kota guna memulai pekerjaan membedah rumah Samuni yang juga disaksikan oleh sejumlah wartawan dari berbagai media cetak dan media online yang melakukan kegiatan jurnalistik didaerah itu. 
Selain masyarakat dan bundo kanduang, Kapolsek Sungai Lasi AKP. Afrides Roema,  dan  Kasat Binmas Polres Kota AKP. Isburman serta Kepala Jorong Lembang Nagari Indudur Kecamatan IX Koto Sungai Lasi Kabupaten Solok Baiyunus turut hadir ke lokasi. 

Ketika dikonfirmasi lebih jauh tentang kehidupan masa lalunya, Bripka Maihendri, SH menjelaskan dulu keluarganya merupakan keluarga kurang mampu. Ayahnya seorang tani yang sehari-hari bekerja sebagai tukang bongkar muat pasir sedangkan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga. 

Selain itu, ia juga pernah beternak dimasa kecilnya. Dari beternak itu pula ia mencoba membantu meringankan beban keluarga. Tanpa melupakan masa lalunya yang pahit, meskipun ia sudah menjadi polisi dirinya mengaku akan berbuat ditengah-tengah masyarakat sesuai kemampuannya.

Risko Mardianto Kabiro Wilayah II Tabloid Bijak bersama Bripka Maihendri, SH usai goro dirumah Samuni
"Saya dulunya tidak polisi, saya hanya anak petani. Ayah saya tukang bongkar muat pasir dan ibu saya hanya ibu rumah tangga, saya beternak untuk bantu orangtua. Sekarang, saat saya sudah jadi polisi saya ingin membantu oranglain sepanjang saya mampu membantu saja, jika saya ingat masa itu saya selalu begini," jelasnya dengan mata berkaca-kaca. 

Ia berharap, hal yang ia lakukan itu dapat bermanfaat bagi oranglain, ia pun bertekad akan mengabdi kemasyarakat sesuai tugas dan fungsinya selaku Bhabinkamtibmas di Polsek IX Koto Sungai Lasi. -- * (Risko Mardianto)

google+

linkedin