PERMAINAN para politisi di Ranah Minang, khususnya Kota Padang kian menggeliat dan seru. Kenapa? Karena katanya bakal muncul koalisi PPP, PDI-P dan PKB untuk mengusung pasangan Andre-Mahesa sebagai bakal calon Walikota Padang. Puncak final koalisi tersebut, konon kabarnya memanfaatkan kedatangan Megawati di Kota Padang untuk menerima gelar Doktor Honoris Causa (HC) yang renacanya, Rabu, 27 September 2017 di Universitas Negeri Padang (UNP).

Berdasarkan perhitungan politisi PKB, yang katanya menjadi motor penggerak penganugerahan gelar ke Megawawi, sengaja akan dimanfaatkan untuk mempengaruhi kebijakan PDI-P untuk berkoalisi dengan PPP dan PKB. Calon yang disiapkannya Andre Rosade dan Mahesa.

Bagi ketiga partai ini, targetnya jangan sampai PKS yang memenangkan pertarungan Pilwako Padang, periode 2018-2023 mendatang. Soalnya, Gubernur Sumbar sudah jadi milik PKS bersama Gerindara.

Padahal sebelumnya, baik PPP dan PDI-P katanya akan memberikan dukungan kepada pasangan Emzalmi dan Desri Ayunda. Tapi, sayangnya pembicaraan Ketua Timses Emzalmi-Desri belum menemui titik final dengan PPP dan PDI-P. Konon kabarnya tersangkut masalah dana operasi untuk partai menggerakan mesin politiknya. Kalau suara dan bisik-bisik dari PPP, timses Emzalmi-Desri bicaranya belum bisa dipercaya. Ada kesan mempermainkan petinggi partai.

Begitu juga PDI-P, yang dulu katanya akan mendukung Desri Ayunda. Tapi faktanya kini, petinggi PDI-P masih menunggu aba-aba dari Mbak Mega. Apakah mungkin Mbak Mega setelah mendapat gelar HC berubah pikiran. Ini bisa jadi tanda tanya besar. Tapi yang jelas, katanya  aktor PKB telah memainkan jurus mautnya tersebut, dengan maksud mengajak PDI-P masuk koalisi PPP dan PKB untuk mengusung Andre-Mahesa.

Sementara Partai Golkar, katanya telah membulatkan tekad untuk mendukung pasangan Emzalmi-Desri Ayunda dan untuk mencukupi kaota, Golkar memberikan tugas kepada pasangan Emzalmi-Desri. Pada prinsipnya, Partai Golkar siap dan bersedia berkoalisi dengan semua partai, asalkan memenuhi syarat untuk mengantarkan pasangan calon walikota ke KPU Kota Padang.

Seletingan, terdengar juga bisik-bisik, Emzalmi-Desri Ayunda klop dengan Partai Golkar akan melirik PAN dan Partai Demokrat. tingkat lobi sudah berjalan dan hanya menunggu hasilnya yang masih mengambang, Apa mungkin?

Sedangkan Mahyeldi, katanya partainya PKS sendiri  masih belum menetapkan dirinya untuk maju sebagai Bakal Calon Walikota. Bahkan, ada selentingan bisik-bisik politisi  dari PKSI itu sendiri, yang memperkirakan PKS belum tentu bakal mendukung Mahyeldi. Perhitungan politiknya, selain bakal lawan Emzalmi-Desri jadi perhitungan, yang sudah bisa dikatakan sudah cukup kuat, juga dengan pertimbangan Mahyeldi bakal disiapkan menjadi anggota DPR RI dan selanjutnya bakal dipromosikan sebagai calon  gubernur, menggantikan Irwan Prayitno periode berikutnya. Bisa saja ya. (Penulis wartawan tabloidbijak dan padangpos.com)

google+

linkedin