BIJAK ONLINE (Padang)-Kader Partai Hanura Kabupaten Kepulauan Mentawai yang juga Ketua IPPMEN Sumatera Barat Hendrikus Nopianto Saleleubaja, SH mengatakan, perjuangan bukanlah duduk dibelakanh meja sambil mengambil absen lalu tidur dihotel berbintang, seperti dilakukan banyak aktivis politik masa kini.
"Berjuang itu adalah bergerak, tidak duduk manis dibelakang meja lalu teken absen," kata Sarjana Hukum Universitas Ekasakti Padang ini, sembari menuebutkan dirinya turun kemasyatakat guna merasakan dan membaur dengan berbuat nyata untuk masyarakat
Pria asal Mentawai yang pernah merasakan lapar saat kuliah di Padang karna keterbatasan biaya itu memotivasi anak muda mentawai melalui IPPMEN Sumbar untuk terus berjuang demi kepentingan masyarakat dan kampung halamannya. Dirinya menuturkan tidak akan berhenti menyuarakan kesejahteraan sosial dimanapun ia berada. "Saya itu pernah kelaparan saat kuliah dan bantal guling saya pakai buat mengganjal perut tapi bisa jadi sarjana, anak muda yang lain harus bisa lebih dari itu karna saya sudah buktikan bahwa keterbatasan biaya tidak bisa jadi alasan untuk tidak bergerak," kata dia.
Menurut dia, pendidikan bagi generasi penerus bangsa sangat penting karena merupakan tonggak estafet perubahan bangsa menuju arah yang lebih baik. "Anak muda jangan terlena, zaman itu dinamis, kita imbangi dengan pendidikan karena pendidikan adalah tonggak estafet perubahan bangsa kedepan," lanjut Hendri.
Laki-laki yang pernah jadi tukang cuci motor semasa kuliah ini menyebut semangat perubahan itu harus diterapkan kedalam kehidupan karna menurutnya kemajuan daerah dimulai dari semangat membangun. "Majunya suatu daerah itu dimulai dari semangat lalu action, kalau action tanpa semangat ya sia-sia saja. Namun, jika semangat itu ada maka semua yang berat itu bisa dilakukan, membawa perubahan itu bukan melalui duduk manis saja tapi bergerak, bergerak untuk kemajuan jangan bergerak untuk mundur, itu perjuangan," tutupnya.--*Risko Mardianto