Berdasarkan laporan BMKG Sumbar, sehari sebelumnya juga terjadi gempa 4.2 SR, Rabu 20-September 2017, sekita pukul 20:17:32 WIB, Lok:1.00 LU,97.18 BT (33 km Barat Daya Nias Barat, dengan kedalaman, 10 KM.
Sehubungan dengan kejadian gempabumi disekitar Kota Solok, masyarakat khususnya di sekitar Kota Solok dihimbau untuk tetap tenang dan selalu meningkatkan kewaspadaan, karena gempa bumi setiap saat dapat terjadi.
Jika memperhatikan posisi sumber gempa bumi tersebut dengan kedalaman hiposenter yang dangkal ini, mencirikan sebagai aktifitas sesar sumater pada segmen Sianok, yang terbentang sepanjang sekira 90 km dari Ngarai Sianok di Bukittinggi menerus sepanjang sisi Timur Danau Singkarak dan berakhir di ujung selatan danau tersebut. Segmen Sianok mempunyai kecepatan pergeseran 23 mm/tahun dengan tipe pergeseran strike-slip (mendatar). Hasil monitoring BMKG hingga saat ini belum terjadi gempabumi susulan.
Histori Gempa Merusak pada Segmen Sianok
Berdasarkan catatan sejarahnya, tercatat beberapa kali gempa signifikan yang mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan ringan hingga berat terjadi di Segmen Sianok ini, di antaranya Gempabumi tanggal 28 Juni 1926 dengan M 6.7 yang mengakibatkan lebih dari 354 orang meninggal dan 2.383 rumah rusak sedang dan berat serta kerusakan di Danau Singkarak dan timbulnya rekahan tanah di Kubu Krambil dan Simabur.
Pada tanggal 16 Februari 2004 juga tercatat pernah terjadi gempabumi M 5.6 yang berpusat di Gunung Rajo, Tanah Datar yang mengakibatkan 6 orang korban jiwa, 10 orang luka-luka dan 70 rumah rusak. Gempa tersebut juga mengakibatkan timbulnya rekahan tanah antara Gunung Rajo menuju Padang.
Kemudian pada tanggal 06 Maret 2007 juga pernah tercatat gempabumi M 5.8 yangmengakibatkan sedikitnya 70 orang korban jiwa dan ratusan orang lainnya luka-luka serta menimbulkan kerusakan pada bangunan dan fasilitas umum lainnya di sepanjang Singkarak hingga ke Bukittinggi. Gempabumi juga pernah tercatat di Segmen ini pada tanggal 11 September 2014 dengan M 5.0 yang mengakibatkan puluhan unit rumah rusak dan belasan fasilitas umum seperti sarana pendidikan dan rumah sakit yang mengalami kerusakan ringan akibat gempa tersebut. (Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Silaing Bawah, Padang Panjang.-- BPBD Kota Solok/Risko Mardinto)