BIJAK ONLINE (SOLOK)-Setelah lebih dari tiga bulan kesurupan yang melanda di SMP Negeri 6 Gunung Talang, Kabupaten Solok, akhirnya Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok, H. Yuswardi serta Ketua DPRD Kabupaten Solok, Hardinalis Kobal, Wakil Ketua DPRD Yondri Samin dan Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Solok, Firmansyah, melihat langsung kondisi siswa kesurupan yang terjadi di sekolah umum berbasis pesantren tersebut, Jumat 21 November 2014.
 
“Saya tidak menduga kalau kesurupan yang melanda siswa siswi SMP Negeri 6 Gunung Talangf separah ini. Selama ini saya hanya tau dari media bahwa kesurupan tidak pernah henti di SMP 6 Gunung Talang. Tetapi setelah melihat langsung, ternyata lebih parah dari apa yang saya baca dari media,” tutur Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Solok yang membidangi masalah pendidikan, Firmansyah.
 
Bersama Ketua DPRD Kabupaten Solok, Hardinalis dan Wakil Ketua DPRD Yondri Samin, Firmanyah terlihat dari raut mukanya begitu terharu dan kasihan melihat siswa yang meronta-ronta serta berteriak-teriak dan berlarian sepanjang sekolah. Sementara beberapa orang temannya yang tidak kesurupan, tampak berusaha mengejar menolong, takut terjadi apa-apa pada siswa yang kesurupan. Sementara di dalam musalla sekolah dan di ruang studio radio sekolah, beberapa orang siswa juga sudah roboh dan mendapat penangganan seadanya dari masyarakat, para siswa dan majelis guru. “Ini benar-benar luar biasa, dan harus mendapat penangana secara luar biasa pula dan tidak boleh main-main lagi,” ucap Firmansyah, yang diamini Ketua dan wakil ketua DPRD Kabupaten Solok.
 
Menyaksikan hal itu, Ketua DPRD Hardinalis, tampak sibuk beberapa kali menghubungi Kepala Dinas dan terdengar harapan agar sang Kepala Dinas cepat menuju lokasi sekolah agar melihat secara langsung adengan kesurupan, yang benar-benar sudah harus mendapat penanganan sangat serius.
 
“Kita harus cepat mencarikan solusinya dan tidak bisa membiarkan begini, karena sangat mengganggu proses belajar mengajar. Hari ini juga kita harus ambil keputusan, langkah apa yang harus ditenmpuh,” tutur Yondri Samin.
 
Kejadian sempat memanas, karena salah seorang Wakil Kepala sekolah SMP Negeri 6, Agus dengan sangat arogan berusaha menutup-nutupi fakta dan jumlah siswa yang kesurupan kepada wartawan dan Ketua DPRD dengan mengatakan bahwa jumlah siswa yang kesurupan tidak bertambah dan hanya itu ke itu saja, sambil memperlihatkan nama-nama siswa yang kesurupan.
 
“Saat ini yang dibutuhkan bukan masalah jumlah siswanya, tetapi bagaimana kita mencari jalan keluar agar sekolah ini kembali bisa damai dalam proses PBM, karena ini sudah berlangsung lebih dari tiga bulan,” tutur Hardinalis, yang juga sangat menyesalkan sikap sang Wakil Kesek SMP N 6 Agus tersebut. “Seharusnya pak Agus terbuka kepada siapapun, jangan arogan dan berharap Dinas Pendidikan memberi saran kepada anak buahnya yang arogan,” tutur Hardinalis.
 
Kesurupan di SMP Negeri 6, sudah menimbulkan kegelisahan dikalangan masyarakat, pihak sekolah dan siswa di SMP N 6 Gunung Talang termasuk anggota DPRD Kabupaten Solok. Berbagai upaya sudah dilakukan, seperti meliburkan siswa, menggelar ruqyah dan pemotongan hewan qurban serta lain sebagainya, namun ketika proses belajar mengajar dimulai, puluhan siswa kembali akan dilanda kesurupan yang tidak diketahui penyebab pastinya.
 
Setelah menyaksikan secara langsung sekitar satu jam siswa kesurupan yang tidak ada hentinya, Ketua DPRD dan Ketua Komisi A meminta agar langsung digelar pertemuan dengan pihak sekolah, seperti Ketua Komite Sekolah Hendrizal Pakiah dan anggota Komite Pak Jon, Kabid SMP, Masri, Kadis Pendidiakan Yuswardi, Perwakilan masyarakat dan orang tua siswa, Kepala Sekolah dan unsur Ketua DPRD yang hadir, untuk segera mengambil langkah-langkah prefentif. Pertemuan langsung digelar di SMP 6 dan dipimpin oleh Ketua DPRD Kabupaten Solok, Hardinalis.
 
Hasil pertemuan dengan Komite Sekolah, DPRD, Dinas Pendidikan dan perwakilan orang tua siswa dan sekolah, disepakati bahwa hari Senin besok (hari ini/Red), akan digelar pertemuan serupa dengan seluruh orang tua siswa yang anaknya pernah kesurupan. Rencananya, dalam pertemuan itu akan dihadirkan tim khusus dari Dinas Pendidikan dibawah Koordinator Kabid SMP, Masri dan juga akan menghadirkan tenaga medis, dari RSUD Arosuka.
 
Bagi masyarakat sekitar sekolah, kesurupan bukan hal baru di sekolah tersebut, karena sudah terjadi sejak pertengahan bulan Agustus 2014 lalu. “Setiap hari ada saja siswa yang kesurupan. Tapi kenapa pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Solok tidak mencari solusi agar kesurupan tidak lagi melanda anak-anak kami. Kalau begini proses belajar mengajar pasti akan terganggu,” tutur Ujang Manieh, salah seorang orang tua siswa yang rumahnya tidak jauh dari sekolah (wandy)
          

google+

linkedin