BIJAK ONLINE (Padang)-Siapakah polisi itu? Atau dalam kalimat lain, sesungguhnya menjadi polisi itu apa? Pertanyaan seperti ini menjadi sangat relevan dengan perubahan atau pergeseran paradigma kepolisian. Dalam paradigma lama, menjadi polisi pada umumnya adalah menjalani suatu pekerjaan. Jadi, polisi adalah okupasi, pekerjaan.
 
Tapi kini, di bawah paradigma baru, polisi adalah profesi, sebagaimana halnya dengan dokter. Sebagai profesi, maka “roh polisi” melekat pada diri setiap anggota Polri. Roh polisi itu tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, karena memerlukan pengabdian secara total. Jika tidak siap menjadikan roh polisi sebagai jatidiri profesi, jangan menjadi polisi!
 
Untuk itu wajar jika Farhan, termasuk salah seorang anak bangsa yang bercita-cita ingin mejadi polisi. “Setamat SMAN 3 jurusan IPA, Farhan ingin mencoba tes masuk polisi,” kata Farhan kepada Padang Pos, Sabtu, 22 November 2014.
 
Menurut Farhan, dirinya kelahiran Kota Solok 17 Mei 1997 dan berbintang Taurus. Keinginanya masuk polisi untuk pengabdian kepada bangsa dan negara, serta membantu orangtuanya dalam kehidupan. “Kan bangga juo orangtuo awak, kalau anaknya jadi polisi,” katanya.
 
Kemudian, kata Farhan, dirinya kini sedang berupaya menjaga kesehatan, agar saat tes penerimaan polisi bisa mengikutinya. ‘Untuang-untuang cita-cita Farwan ingin jadi polisi ko direstui oleh Allah,” katanya yang mengaku senang makan rendang, dendeng dan olarga pencinta alam mendaki gunung.(Fratelo).

google+

linkedin