Ilustrasi |
“Sudah tiga bulan terjadi kesurupan di sekolah ini, dan itu pun hampir setiap hari. Tetapi belum ada juga jalan keluarnya. Kalau tidak segera diatasi, saya yakin tahun depan tidak akan ada orang tua yang akan mendaftarkan anaknya untuk bersekolah di SMP 6 ini,” tutur Ujang Maniah, salah seorang walimurid dan juga tinggal di depan sekolah SMP Negeri 6.
Menurut Ujang Maniah, dirinya tidak merasa tenang dan nyaman melepas anaknya pergi sekolah, karena baru dua jam belajar, anak-anak sudah kembali kesurupan.” Kalau begini kapan mau belajarnya,” wali jorong Tangah Padang Asral , Selasa (11/11 2014.
Kemudian, kata Ujang Maniah, kesurupan yang berkelanjutan itu, menimbulkan kegelisahan dikalangan masyarakat, sekolah dan siswa di SMP N 6 Gunung Talang termasuk anggota DPRD Kabupaten Solok. “Berbagai upaya sudah dilakukan, seperti meliburkan siswa, menggelar ruqyah dan pemotongan hewan qurban serta lain sebagainya, namun ketika proses belajar mengajar dimulai, puluhan siswa kembali akan dilanda kesurupan yang tidak diketahui penyebab pastinya. Kesurupan yang melanda Sekolah Umum Berbasis Pesantren itu, sudah berlangsung tiga bulan lebih,” katanya.
Nada yang sama juga dikatakan Elly. Menurutnya, setiap hari ada saja siswa yang kesurupan, tapi jalan keluarnya juga belum ada. “Kami orang tua terpaksa ikut menjaga mereka di sekolah,” tuturnya.
Menurut Elly, orang tua siswa yang berharapa pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Solok, harusnya turun ke lokasi sekolah untuk mencarikan solusi. “Saya melihat orang Dinas Pendidikan tidak ada resfon dan malah mereka seakan tidak mau peduli dengan kejdian yang melanda SMP Negeri 6 ini,” jelasnya.
Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Solok yang membidangi masalah pendidikan, Firmansyah, Minggu lalu sudah memanggil Kadis Pendidikan untuk dimintai keterangannya tentang masalah kesurupan tersebut. “Namun menurut pengakuan Kadis, semua upaya sudah dilakukan, tetapi belum membawa hasil,” tutur Firmansyah,” tutur Firmansyah (wandy)