BIJAK ONLINE (Padang)-Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang, Dian Fikri mengatakan, distinasi wisata Kota Padang harus punya icon dan kuliner unggulan, karena kulinar merupakan bagian dari touris.
"Dari 30 icon kuliner Indonesia, setidaknya ada empat kuliner Minang, yaitu Randang Padang, Asam Padeh Tongkol Padang, Gulai Kapau dan Sarikayo," kata Kadisbudpar, Dian Fikri  atas nama Walikota Padang ketika membuka acara Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Industri Keratif Pariwisata 2014 Bidang Kuliner,  di Hotel Bumi Minang, Rabu 12 November 2014.
Menurut Dian Fikri, pelaku pariwisata harus jeli melihat fenomena kuliner ini. Soalnya, wisata kuliner merupakan segmen industri kuliner yang sedang berkembang pesat. “Oleh karenanya, kita perlu memahami  pentingnya pengembangan wisata kuliner dalam skala lokal, regional dan nasional,” katanya.
Kemudian, kata Dian Fikri,  dari 30 icon kuliner Indonesia,  setidaknya ada empat kuliner Minang, yaitu Randang Padang, Asam Padeh Tongkol Padang, Gulai Kapau dan Sarikayo.  Namun sangat disayangkan, keunggulan kuliner khas Minang itu belum dikemas dengan baik, sehingga belum menjadi i primadona dalam pengembangan pariwisata. “Kita berharap,  dengan dilaksanakannya pembinaan terhadap 40 orang utusan pelaku kuliner di objek - objek pariwisata di Kota Padang ini, pengetahuan  dan keterampilan mereka dalam tata cara memasak dan menyajikan makanan khas Minang ,"  imbuh Dian.
Sementara  pengamat pariwisata Dr. Rudolf Smit yang menjadi pemateri dalam kegiatan ini mengatakan, kuliner Minang yang sudah terkenal akan menjadi sesuatu yang dicari oleh wisatawan. Hanya saja, perlu dipahami oleh pelaku kuliner bagaiamana menyesuaikan makanan itu dengan lidah para wisatawan yang datang serta bagaiamana tata cara penyajiannya. Untuk itu diperlukan pembinaan dan peningkatan pemahaman oleh para pelaku pariwisata khususnya bidang kuliner.
"Saya mengapresiasi kegiatan ini, karena masyarakat pelaku usaha kuliner di sekitar objek pariwisata memang memerlukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Kapan perlu kegiatan ini dilakukan lebih sering, jangan hanya sekali ini saja," ujar Rudolf.
Menurut Rudojf,   tujuan pengembangan pariwisata adalah untuk peningkatan ekonomi masyarakat terutama warga di sekitar objek pariwisata. "Pengembangan pariwisata memang untuk memajukan ekonomi masyarakat bukan semata untuk meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah)," katanya.
Dalam kegiatan ini peserta diberikan materi pengolahan makanan dan minuman oleh Chef Hotel Bumi Minang Supardi. Disamping itu, peserta juga dibekali pengetahuan perbankan serta pengenalan lapangan ke objek pariwisata yang ada di Sumbar.(humas padangl)

google+

linkedin