BIJAK ONLINE (Padang)-Sebagai masyarakat Kota Padang asal Kerinci, Uyun sangat menyayangkan terjadinya bentrok antar warga yang melibatkan warga beberapa desa di Tanjung Pauh, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci, melawan sejumlah Desa di Kumun, Kecamatan Kumun Debai, Kota Sungaipenuh, Sabtu, 8 November 2014 sekitar pukul 22.20 WIB.
“Kini sudah tak zamannya lagi cakak sakampuang, malulah dengan anak jo kemenakan, serta orang daerah lain, yang akan mencap urang Kerinci masih mengutama emosi dari pada pemikiran dalam menyelesaikan masalah,” kata Uyun (57) asal Kerinci, ketika dihubungi Tabloid Bijak, Minggu, 9 November 2014.
Menurut Uyun, kultur masyarakat Kerinci dengan masyarakat Minangkabau hampir sama yang juga menjunjung tinggi Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah.”Kami di Kerinci, jika ada permasalahan antara warga, juga melibatkan ninik mamak untuk menyeleaikan masalah dengan musyawarah mufakat,” kata pengusaha rumah makan ini.
Sebagai masyarakat Kerinci yang telah menjadi warga Kota Padang, Uyun menyarakan kepada masyarakat yang bentrok untuk melakukan musyawarah untuk menyelesaikan masalah, dengan duduk semeja antara yang bertikai dengan melibatkan para depati atau ninik mamak. “Mari kita bermusyawarah dengan kepala dingin dan menjunjung nilai adat dan agama,” kata Uyun lagi sembari menambahkan, sarannya ini bukan pula bermaksud menggurui.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihYNWeGLGg5sPiMB-l2U6STwhswLSFJE1r_XcRc42e8pYVm4-nCQSvPAIr6WMfdqXdMX4e9WGsKIkE3QhNbiUFiY8RdI535NAmfvBsL2-oa6llVRZYKZFqmaNsxYHKCps06icBms_sRuAN/s1600/Kincai.jpg)
Sementara berdasarkan informasi portal berita Tribun Jambi, akibat bentrok ini, dua unit sepeda motor milik warga Tanjung Pauh dikabarkan dibakar, dan setidaknya tiga rumah juga dirusak. "Benar, ada dua sepeda motor yang dibakar. Kaca-kaca rumah juga hancur," terang sumber Tribun di lokasi.
Bentrok ini tambahnya, terjadi sejak pukul 22.30 WIB tadi. Saat itu sekelompok pemuda dari kumun tiba-tiba menyerang dengan melempari rumah menggunakan batu. Dua unit sepeda motor milik warga, juga diseret keluar dan kemudian dibakar. "Kabarnya ada juga yang melempar bom melotop," ungkanya lagi.
Mengetahui adanya serangan, ribuan warga yang datang dari beberapa desa Tanjung Pauh, berhamburan keluar rumah untuk memberikan pertolongan. "Sekarang ada ribuan warga berkumpul di perbatasan. Mereka berjaga-jaga untuk mengantisipasi adanya serangan susulan," katanya.
Warga Tanjung Pauh, Junadi, saat dihubungi mengatakan sampai pukul 23.30 WIB, ribuan warga masih siaga penuh. Dan sempat ada kabar akan dilakukannya serangan balasan. "Petugas kepolisian sekarang sudah ada di lokasi," jelasnya.
Pada malam sebelumnya, juga sempat terjadi bentrokan antar kelompok pemuda tersebut. hal ini lah yang memicu terjadinya bentrokan susulan, yang melibatkan warga lainnya. "Awalnya yang berkelahi malam tadi hanya pemuda saja. Tapi malam ini orang tua juga ikut turun," ungkap Junaidi.
Akibat perkelahian pada malam kemarin, seorang pemuda Kumun terpaksa dirawat ke rumah sakit Padang, akibat mengalami luka yang cukup parah. "Malam kemarin bentrokannya terjadi sekitar pukul 1 dini hari," tambah warga lainnya.
Sementara warga Kumun, Hendra, juga mengakui sempat terjadi bentrok. Hanya saja saat ini masa sudah mulai tenang. "Ratusan polisi sudah berada di lokasi. Saya dapat kabar tadi memang sempat saling serang," bebernya.
Kapolres Kerinci, AKBP A Mun'im, yang sedang berada di lokasi, mengaku petugas kepolisian berupaya sekuat tenaga untuk mengamankan kedua warga yang bertikai. "Soal ada motor yang terbakar kita belum bisa pastikan," sebut Kapolres, dikonfirmasi via telepon.
Waka Polres Kerinci, Kompol Katino, menyebutkan situasi dilapangan sudah mulai kondusif, meskipun ratusan warga yang berkumpul di masing-masing desa. "Tadi sepertinya memang akan saling serang. Tapi saat ini situasi sudah terkendali,"pungkasnya. (Y a/trb-jmb)