BIJAK ONLINE (Padang)-Kepala Badang Pemberdayaan Masyarakat,
Drs Syafrizal Ucok, MM mengatakan, bahawa pengembangan potensi sumberdaya
pertanian di Sumatera Barat memiliki prospek yang sangat baik dengan luas lahan
yang sudah dimanfaatkan untuk pertanian
sekitar 34,89 persen dari total luas
daerah yang lebih kurang 42.226,64 kilo
meter .
“Usaha pertanian menunju agroindustri di Sumatera Barat
perlu ditumbuhkembangkan, dengan sasaran atau target petani disetiap
nagari hidup sejahtera,” kata Syafrizal
Ucok sekembali dari Kagawa Jepang dan berbincang-bincang dengan Tabloid Bijak,
minggu lalu.
Menurut Syafrizal Ucok, berdasarkan survei dan pemetaan
lahan pertanian oleh Balai Besar Penelitian
Sumberdaya Lahan, luas lahan sawah irigasi dan tadah hujan 266.785 hektare,
sawah pasang surut 97.190 hektare, tegalan dataran rendah 69.580 hektare,
tegalan dataran tinggi 25.450 hektare, lahan perkebunan 670.155 hektarea, dan lahan pekarangan 92.276 hektare.
“Kini, sebagian lahan tersebut telah dimanfaatkan untuk usaha pertanian, namun
pemanfaatannya belum optimal, dan sangat perlu ditingkatkan,” katanya.
Sedangkan untuk mengoptimalkan lahan tersebut, kata
Syafrizal Ucok, dapat dilakukan dengan mengusahakan komoditas bernilai ekonomi
tinggi dan sesuai permintaan pasar.” Sistem usahatani yang terintegrasi dan
skala usaha yang mengarah pada skala ekonomi,” kata mantan Wakil Bupati Pesisir
Selatan ini.
Kini, lahan persawahan di Sumatera Barat terdiri dari sawah
beririgasi sederhana seluas 45.570 hektare, irigasi desa 40.969 hektare, tadah
hujan 50.294 hektare dan irigasi lainnya 10.184 hektare, sawah yang telah
diairi irigasi teknis di Sumbar terluas berada di Kabupaten Agam mencapai
13.708 hektare disusul Kabupaten Solok
(11.870), Kabupaten Pasaman (11.808), Kabupaten Pesisir Selatan (10.289) dan
Kabupaten Padang Pariaman (8.763).
“Sedangkan daerah dengan sawah yang telah diairi irigasi
teknis terkecil di Sumbar adalah Kabupaten Kepulauan Mentawai seluas 85 hektar
disusul Kota Bukittinggi (177), Kota Solok (575), Kabupaten . Sijunjung (1.698)
dan Kabupaten Tanah Datar (3.768),” ujar Kaban BPM Sumbar.
Pembangunan Pertanian di Sumatera Barat, lanjut Syafrizal
Ucok, ditujukan untuk meningkatkan
ketahanan pangan dengan memacu peningkatan produksi tanaman pangan terutama
padi. "Sehubungan dengan itu untuk mencapai sasaran produksi salah satu upaya
yang dilakukan adalah dengan meningkatkan pengunaan benih varitas unggul
bermutu yang sudah terbukti sangat berpengaruh terhadap peningkatan produksi, “
katanya.
Berbicara masalah produktivitas dan mutu hasil untuk
mencapai mencapai maksud tersebut maka pengembangan perbenihan diarahkan pada
optimalisasi sistem perbenihan, melalui sistem optimalisasi perbenihan
diarahkan pada optimalisasi sistem perbenihan. “Maka melalui sistem
optimalisasi perbenihan diharapkan benih varitas unggul bermutu tersedia sesuai
dengan kebutuhan penggunaan secara tepat varitas, tepat mutu, tepat jumlah,
tepat waktu, tepat lokasi dan tepat harga,” kata Syafrizal Ucok lagi. (yal
aziz)