BIJAK ONLINE (Padang)-Kepada Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Sumatera Barat beserta jajaranya, mengikuti Training Aparatur Proyek Peningkatan Teknik Budidaya Padi di Sumatera Barat ke Provinsi Kagawa Jepang, selama sepuluh hari, dari tanggal 30 September sampai 10 Oktober 2014 lalu.
Menurut Kepala BPM Sumbar, keberangkatnya berdasarkan Berita Acara Rapat The Minutes Of Meeting antara Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Sumatera Barat, prihal pemberitahuan tentang penerimaan peserta Training Program Kemitraan Peningkatan Teknik Produksi Padi. “Jadi keberangkatan ambo jo rombongan seizin pak gubernur melalui Surat Gubernur Sumatera Barat Nomor 093.1/855/Pem-2014, tanggal 8 September 2012 tentang Rekomendasi Izin Perjalanan Dinas ke Luar Negeri,” kata mantan wakil Bupati Pessel ini.
Kemudian, kata Syafrizal Ucok, dirinya dan rombongan berada sembilan hari di Lembaga Pelatihan JICA SHIKOKU International Center di Provinsi Kagawa Jepang. “Training Aparatur Proyek Peningkatan Teknik Budidaya Padi ke Provinsi Kagawa Jepang 2014 ini merupakan kerjasama Antara Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan Jepan Internasional Cooperation Agency (JICA) tentang Proyek Peningkatan Teknis Budidaya Berasa di Sumatera Barat,” kata mantan kepala Biro Pemerintahan Kantor Gubernur Sumbar ini.
Sedangkan mengenai latar belakang program, kata Syafrizal Ucok, karena negara Indonesia dikenal sebagai negara agraris, karena sebagian besar masyarakat Indonesia bertani tanaman padi dan mayoritas makanan pokok penduduk Indonesia adalah nasi. “Bercocok tanam padi atau bersawah merupakan indentitas cultural bukan saja bagi bangsa Indonesia, juga bagi bangsa Cina, Korea, Jepang. Bertani juga ada di Itali, Perancis Selatan, Amerika Serikat dan Australia. Kemudian diikuti oleh Thailand, Vietnam dan Kamboja,” ujarnya.
Kemudian, Negara-negara yang memiliki basis culture pertanian di atas, mengiringi masuknya era industri manufacturing bersama pertanian yang berbasis teknologi atau agroindustri dengan melibatkan seluruh lapisan pelaku ekonomi. “Kita ingin masyarakat di nagari di seluruh Sumbar memanfaatkan tehnologi canggih dalam meningkatkan produksi padi,” kata Syafrizal Ucok lagi. (yal Aziz)