BIJAK ONLINE (Padang)-Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Sumatera Barat, Drs Syafrizal Ucok menyebutkan, program pengembangan perbenihan padi di Sumbar harus terarah, terpadu dan berkesinambungan di setiap nagari.
“Pelaksanaan program pengembangan pembenihan padi, tentunya sangat perlu memptruertimbangkan potensi, serta permasalahan dan kendala yang dihadapi, serta sumber daya yang mendukungnya,” kata Syafrizal Ucok kepada Tabloid Bijak, minggu lalu.
Menurut Syafrizal Ucok, rangkaian kegiatan dalam pengembangan varitas baru, produksi dan distribusi benih sumber dan benih sebar, dan pengawasan mutu dan sertifikasi benih serta optimalisasi kelembagaan produksi dan sertivikasi benih. “Faktanya sekarang petani di Sumatera Barat sangat menyukai Padi dengan tekstur nasi pera yang untuk daerah lain di nusantara justru tidak disukai,” katanya.
Kemudian, kata Syafrizal Ucok, padi asal Sumatera Barat telah dapat mengisi kebutuhan daerah provinsi tetangga. Bahkan terus ke negara tetangga melalui pintu-pintu perbatasan seperti Riau atau Batas tujuan Singapura dan Malaysia. “Untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan dan pengembangan komoditas Pertanian Padi di Sumatera Barat, yang menjadi kendala terbesar adalah masih minimnya penyediaan benih yang bagus sehingga diperlukan mengembangkan Usaha Penangkaran Benih Padi Berkualitas,” sarannya.
Jika bibit yang berkualitas dan didukung dengan kondisi alam yang baik akan menghasilkan padi yang berkwalitas baik dan bernilai eksport, sehingga memunculkan brand imange terhadap Padi Sumatera Barat. “Keingina ini akan dapat terwujud dengan adanya kerjasama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan Pemerintahan Kagawa Jepang dalam peningkatan benih unggul dan sistem menjaga hasil produksi padi di Sumatera Barat,” tambah Syafrizal Ucok. (yal aziz)