Foto bersama : Wakil Bupati Solok Yulfadri Nurdin, S.H. diabadikabn bersama Ketua Flipmas Pusat, Kepala Pertamina Sumbagut, Ketua Flipmas Sumbar, dan para Dosen PTN dan PTS yang melakukan kunjungan ke KEM Tikalak Kecamatan Sepuluh Koto Singkarak.
BIJAK ONLINE (Padang)-Sekitar 53 orang dosen Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se- Indonesia mengunjungi Kawasan Ekonomi Masyarakat (KEM) Tikalak Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok, yang dibentuk tanggal 15 November 2015 dengan anggota 40 orang warga masyarakat Tikalak, kawasan tersebut milik masyarakat dengan luas 5 hektare.
Kawasan Ekonomi Masyarakat Tikalak Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok, Sabtu (25/2) kemarin diresmikan, ditandai dengan pengguntingan pita oleh Wakil Bupati Solok Yulfadri Nurdin, S.H., Kepala Pertamina Sumbagut Moh. Thoib, Ketua Flipmas Pusat Prof. Dr. Nurono Swandi, M.Sc, Apt.
Acara ini dihadiri Ketua Flipmas Wilayah Sumatera Barat Prof. Dr. Elliza Nurdin, M.S, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Ekasakti Padang Dr. Ir. I Ketut Budaraga, M.Si dan Kepala Dinas Pertanian Kab. Solok, Camat X Koto Singkarak, para Wali Nagari dan pemuka masyarakat serta Budo Kanduang Tikalak Singkarak.
Wakil Bupati Solok dan para Dosen PTS dan PTN se Indonesia disambut dengan tari gelombang, selain itu Masyarakat Tikalak menampilkan kesenian daerah berupa tari piring, mendapat sambutan meriah dari Dosen luar Sumatera Barat seperti Bali, Makasar, Jawa, Bengkulu, Palembang, Jambi, Riau dan para undangan lainnya.
Wakil Bupati Solok Yulfadri Nurdin menyebutkan kegiatan ini harus kita laksanakan secara berkelanjutan, Pemerintah Kabupaten Solok mendukung akan dijadikan pilot proyek oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Solok. Wakil Bupati menghimbau warganya yang belum menjadi anggota KEM agar ikut beraktivitas dan bergabung dalam kegiatan ini, sehingga dapat meningkatkan perekonomian sekurang-kurangnya terpenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, kata Wabup.
Kita harus bersyukur, ada Dosen dari berbagai Perguruan Tinggi mengabdi di Nagari Tikalak Singkarak ini untuk membina dan mengembangkan pola pikir masyarakat dalam meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat dengan cara membuka lahan pertanian yang selama ini tidak termanfaatkan.
Untuk mendapatkan ilmu itu tidak mudah kata Wakil Bupati Solok, harus melalui proses dan membutuhkan biaya. Ini sudah ada orang yang membina, memberikan ilmunya tanpa biaya, tinggal kemauan kita lagi. Kalau kita mau merobah kehidupan kita lebih baik, harus disiplin, jujur, berdoa, beraktifitas, dan shallat.
Untuk masuk Perguruan Tinggi saja kata Wakil Bupati, banyak prosedur yang dilalui, mendaftar, lulus ujian seleksi, membayar uang kuliah, harus tamat SLTA. Untuk masuk KEM ini tidak perlu tamat sekolah, hanya mau belajar ngak, ujar Wakil Bupatgi. Kesempatan yang baik ini jangan di sia-sia kan, bertanya langsung kepada Dosen yang membina KEM dan ilmu yang diperoleh bisa langsung diaplikasikan dilapangan.
Kesempatan ini jangan disia-siakan, bertanya langsung kepada dosen Kemudian Wakil Bupati Solok, Ketua Flipmas Indonesia, PKBL Pertamina Pusat, Ketua Flipmas Wilayah Mianangkabau Sumatera Barat dan para Dosen dari berbagai Perguruan Tinggi se Indonesia melakukan peninjauan lapangan, melihat rumah bibit, tanaman papaya madu, pengolahan pupuk organik padat dan cair, jeruk kacang yang terkenal selama ini perlu dikembangkan lagi.
Pada kesempatan tersebut Ketua Flipmas Pusat Soendani Noerono Soewandhi menyebutkan saat ini ada 35 KEM di 20 Provinsi di Indonesia, 2 KEM di Sumatera Barat yakni Tikalak Kecamatan X Koto Singkarak dan Kepelauan Mentawai. Kita lihat sekarang banyak dosen tidak mau melakukan pengabdian di tengah masyarakat, pada hal ini salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus dilakukan oleh seorang dosen. (Ka Humas H. SYARIFUDDIN, SE, M.HUM).