BIJAK ONLINE (Padang Pariaman)—Suasana  Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Padang Sago, Kamis, 23 Februari 2017, di Kantor Camat Padang Sago, berlangsung panas. Soalnya Wali Nagari Batu Kalang, H. Jamarusti, “mangamuak’ dan mencak-mencak, karena pada kegiatan pembangunan fisik berdasarkan penjabaran APBD Tahun 2017, Nagari Batu Kalang, hanya mempereoleh 1 kegiatan dengan anggaran Rp. 450 juta, yaitu Peningkatan Jalan Punco Ruyung-Tanah Runtuh Nagari Koto Baru.

Panasnya suasana  berdasarkan Laporan  Ketua TIM Musrenbang Kabupaten Padang Pariaman, H. Taslim, SH, MM dan sekaligus membagikan daftar kegiatan fisik tahun 2017 berdasarkan penjabaran APBD Tahun 2017 pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, ada 21 kegiatan untuk Kecamatan Padang Sago, dengan nilai  Rp. 6, 980.000.000.-

Dari pagu dana sebanyak itu, hanya sekitar  2 parsen yang terletak di Nagari Batu Kalang dan ini sungguh sangat memperihatinkan  dibandingkan dengan dua nagari yang lain di Kecamatan Padang Sago Koto Dalam dan Koto Baru. 

“Apa perlu saya mengajak demo masyarakat Nagari Batu Kalang ke Kabupaten Padang Pariaman. Pada hal masyarakat Nagari Batu Kalang sudah lama mengusulkan untuk dibangun jembatan gaantung  Lubuk Dangkong  yang menghubungkan Korong Kampung Piliang dengan Korong Lubuk Napa, hanya dengan nilai proyek lebih kurang Rp. 750 juta,” ujar Jamarusti dengan nada emosi.

Setelah penyampaian Tim dari Kabupaten, ada ruang tanya jawab, pada kesempatan inilah, Jamarusti Wali Nagari Batu Kalang mempertanyakan  kenapa pada nagarinya, sedikit sekali kegiatan Kabupaten yang dibiayai dengan APBD Tahun 2017. 

“Saya tidak mengira sama sekali, pihak eksekutif dan legislatif setega ini berbuat dalam membagi kegiatan kepada Nagari Batu Kalang, pada hal warga kami selalu juga membayar pajak bumi dan bangunan,” tukas Jamarusti lagi dengan wajah memerah.

Menanggapi hal itu, H. Taslim SH, MM selaku Ketua Tim langsung menelpon pihak Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Padang Pariaman, Salmi  dan sekaligus juga mempertanyakan kenapa Nagari Batu Kalang tidak kebagian kegiatan Tahun 2017. 

“Kami sebagai Tim Musrenbang, juga tidak bisa berbuat banyak dalam hal ini, karena setelah ini akan ada lagi tim yang membahas di Kabupaten Padang Pariaman, yaitu gabungan eksekutif dengan legislatif,” ujar Taslim. 

Dari 21 kegiatan di Kecamatan Padang Sago, 14 kegiatan terletak di Nagari Koto Dalam. Kemudian 4 kegiatan terletak di Nagari Koto Baru. Sementara Nagari Batu Kalang 1 kegiatan, dua kegiatan  ada kesalahan menempatkan, 1 kegiatan di VII Koto dan 1 kegiatan di V koto Timur, disebutkan juga di Kecamatan Padang Sago.

Dua yang  kegiatan yang menyasar ke Padang Sago,  yaitu Pemeliharaan periodik Jalan Pesantren Nurul Yaqin, Ambung Kapur , anggaran Rp. 500 juta dan Perbaikan drainase Banda Jalan Dari Durian Hijau-Sago Tinggi Kec. V Koto Timur Nagari Gunung Padang Alai dengan anggaran Rp. 100 juta.

Menurut Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Nagari Batu Kalang, Afrizal, SE, pembagian kegiatan kabupaten untuk Nagari Batu Kalang, jauh sekaling miringnya dibandingkan dengan 2 Nagari Koto Dalam dan Koto Baru. 

“Kita juga tidak menuntut banyak, sekitar 20 parsen  dari nilai kegiatan yang ada di Kecamatan Padang Sago, diletakan di Batu Kalang,  mungkin Wali, H. Jamarusti, bisa meredam kemarahannya, tetapi yang terdapat hanya 2 parsen, “Iyo padiah awak kalau indak ado anggota dewan, berasal  dari nagari awak,” tutur Afrizal, sambil tertawa  kecil. 

Camat Padang Sago, Rizaldi Arnas, S.Sos, MM  dalam sambutannya mengatakan, Musrenbang merupakan  hal  yang sangat penting, sebagai meningkatkan daya saing daerah yang terpadu. “Pemerintah telah menetapkan kegiatan musyawarah pembangunan   daerah   atau   Musrenbang  sebagai sarana   untuk   melibatkan   masyarakat   dalam perencanaan   pembangunan   di   daerah,” ujarnya. (amir)

google+

linkedin