BIJAK ONLINE (Pasaman)-Tampaknya, penerimaan guru tenaga kontrak di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pasaman disinyalir syarat masalah. Dugaan itu karena ada guru yang telah menjadi tenaga honor belasan tahun tak lulus seleksi, semantara ada guru yang tidak pernah mengajar, lulus seleksi.
"Saya telah belasan tahun mengajar sebagai tenaga honor, tapi saat seleksi tak lulus. Padahal saya sangat berharap bisa lulus tahun ini, tapi saya gagal," kata salah seorang guru honor di SDN Kecamatan Bonjol kepada Tabloid Bijak.
Menurut guru honor yang minta namanya jangan ditulis dengan pertimbangan politis tersebut, dirinya telah mengajar sebagai guru sukarela belasan tahun, tapi tak ada penghargaan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pasaman. "Saya sangat kecewa begitu mengetahui tak lulus," katanya dengan nada sedih.
Sementara berdasarkan informasi yang ditelusuri di Kecamatan Tigo Nagari ditemukan keganjilan, yakni ada guru berinisial N, tak ada mengajar di SDN 12 Padang Kubu, tapi namanya lulus seleksi sebagai guru tenaga kontrak. Begitu juga dengan M di SDN 16 Siparayo.
Berdasarkan data lagi, ada guru honot berinisial E, yang namanya keluar di dua sekolah alias ganda. Sementara SK ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pasaman, Azhari Spd.
Menanggapi persoalan tersebut, Wakil Bupati Pasaman, Atos Pratama menyebutkan dirinya telah menghubung Kepala DInas Pendidikan Azahari Spd, melalui handphone. "Saya sudah memerintahkan untuk memprioritaskan guru honor yang telah belasa tahun menjadi tenaga honor sukarela untuk ditingkatkan menjadi guru tenaga kontrak," katanya.
Menurut Atos Pratama, siapa saja yang bermain-main dengan masalah pengangkatan guru tenaga kontrak ini akan ditindak. "Saya akan mengusut dan saya ingin tahu siapa yang bermain," katanya. (zan)