BIJAK ONLINE (Padang)-Keberadaan penyu di Sumatera Barat saat ini sudah semakin berkurang dan bisa juga dikatakan langka. Kenapa? Karena populasinya yang terus menyusut dan berkurang, akibat pengambilan telornya oleh masyarakat yang tingggal di sepanjang pinggir pantai dan pulau-pulau.
"Untuk mengatasi kepunahan dan kelangkaan tersebut, maka Satuan Kerja Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kementerian Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional Pekanbaru, akan melaksanakan penyuluhan penangkar penyu, Rabu, 22 Februari 2017 di Pasir Djambak," kata Darmawan ketika menerima kedatangan Ketua Forum Peduli Olahraga dan Wisata, Esneti, SPd, MM Senen, 20 Februari 2017.
Menurut Darmawan, pelatihan dan penyuluhan penyu tersebut bertujuan agar masyarakat ikut menjaga dan melestarikan keberadaan penyu dan terhindar dari kepunahan.'Pelatihan diikuti pokmas atau kelompok masyarakat yang ada di Pasir Djambak," katanya.
Kemudian, kata Darmawan, terjadinya penyusutan jumlah spesies penyu yang terjadi sekarang sudah bisa dikatakan menyedihkan dan harus dicegah dengan tujuan meneyelamatkan spesies penyu tidak berkurang dan bahkan bertambah. "Kemudian masalah menyelamatkan spesies penyu tersebut merupakan tugas dan tanggunggjawab kita bersama dan pekerjaan ini memang merupakan pekerjaan yang berat," katanya.
Secara terpisah, Esneti Ketua Forum Olahraga dan Wisata menyampaikan raksa prihatinnya terjadi kepunahan dan kelangkaan penyu. “Kelangkaan penyu Ini memang memprihatinkan dan kita harus bisa menyelamatkan penyu dari ancaman kepunahan. Mereka juga makhluk hidup yang harus diberi kesempatan untuk hidup,” tandas wanita berpenampilan tomboy ini.
Menurut Esneti, penyu merupakan satwa yang dilindungi dan diharapkan kepada masyarakat untuk ikut menyelamatkan penyu dari kepunahan. "Sampai saat kini penyu, masih diyakini masyarakat memiliki khasiat khusus untuk manusia, sehingga membuat harganya tinggi di pasaran," kata pelatih dayung ini.
Keberadaan penyu, kata Esnenti, juga bisa dimanfaatkan untuk mendukung program wisata air dan masyarakat bisa menyaksikan keberadaan penyu tanpa mengusiknya. "Kita dari Forum Peduli Olahraga dan Wisata juga terpanggil untuk ikut menyelamatkan penyu dari kepunahan," kata penggiat olahraga air ini. (PRB)