BIJAK ONLINE (Padang)-Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sengaja menggelar high level meeting bersama Tim Pemantau dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan perwakilan daerah se Sumbar, di Auditorium Gubernuran Sumbar, Selasa, 28 Februari, 2017.

Topik bahasan dalam diskusi kali ini antara lain, sekilas perkembangan inflasi dan pertumbuhan ekonomi Sumbar terkini, peta jalan (roadmap) pengendalian inflasi daerah, dan evaluasi program 2016 untuk program kerja 2017.

Laju pertumbuhan PDRB Sumbar pada triwulan I 2016 menduduki posisi pertama di kawasan Sumatera. Inflasi Sumbar lebih banyak dipengaruhi kelompok komoditas pangan bergejolak (volatile food) dan harga yang ditetapkan oleh pemerintah (administered price). Dalam kurun waktu 4 tahun terakhir, inflasi Sumbar lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi agregat wilayah Sumatera dan Nasional (kecuali tahun 2012). Sementara itu cabai merah dan beras sebagai penyumbang utama inflasi Sumbar 2013-2014.

Selanjutnya cakupan roadmap pengendalian inflasi antara lain aspek produksi, tata niaga, infrastruktur, kelembagaan, konektivitas, SDM, dan teknologi. Program aksi strategis TPID tahun 2015-2016 (jangka pendek) antara lain pembentukan dan implementasi pilot project kerjasama antar daerah, pembentukan sistem PIHPS, pembentukan BUMD, pembangunan gedung pengendalian inflasi, Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), dan program satu juta polybag cabai merah.

Sementara itu, program jangka menengah TPID (2017-2018) antara lain perluasan implementasi kerjasama antar daerah, perluasan sistem PIHPS, optimalisasi fungsi BUMD, peningkatan produksi komoditas pangan utama, optimalisasi gedung pengendalian inflasi dan infrastruktur perdagangan lainnya.

Menanggapi hal ini, Wakil Bupati Pasaman Atos Pratama yang ikut hadir  dalam acara TPID tersebut mengatakan Pada Media Bijak Online .Pemerintah Kabupaten Pasaman siap untuk berpartisipasi dalam hal pemantauan inflasi daerah. Baik itu dalam hal perluasan implementasi kerjasama antar daerah, optimalisasi fungsi BUMD, peningkatan komuditas pangan utama hingga infrastrukur perdagangan lainnya.(fauzan)

google+

linkedin