SEMUA anak nagari sudah tahu kalau Emzalmi salah satu anak nagari Padang pinggiran yang punya pengalaman segudang di dunia birokrasi. Bahkan, kehebatan Emzalmi tersebut  sudah terbukti dan teruji, karena penah menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang. Kemudian, untuk jabatan sekda tersebut, tak semua ASN pula yang bisa menjadi sekda, karena aturan dan jenjang kariernya harus jelas. Seseorang bisa jadi walikota, seperti DR Fauzi Bahar, tapi mantan angkatan laut itu, tak bisa jadi sekda.

Kini, nama Emzalmi disebut-sebut bakal maju sebagai salah seorang kandidat bakal calon Walikota Padang. Bahkan, Emzalmi  katanya akan berpasangan dengan Desri Ayunda yang kalah pada periode sebelumnya atau periode 2014-2019. 

Dulu, sebelum berpasangan dengan James Hellyward, Desri Ayunda sudah menyebutkan akan berpasangan dengan Emzalmi. Tapi waktu itu, peta poltik 2014 lalu,tidak mendukung pasangan Emzalmi-Desri Ayunda. Bahkan dulu itu, beredar informasi, kalau Emzalmi lah yang tak meneruskan komitmennya dengan Desri Ayunda, sehingga anak Nagari Koto Tangah ini maju melalui jalur independen dan berpasangan dengan James Hellyward.

Jadi, kalau kini Emzalmi akan berpasangan dengan Desri Ayunda, siapa walikotanya dan siapa pula wakilnya. Komitmen ini rasanya akan sulit mendudukan hetongannya. Kenapa? Karena ada pertanyaan yang akan muncul, siapa calon walikotanya dan siapa pula calon wakil walikotanya. Kemudian, apakah logis, kalau dulu Desri Ayunda maju sebagai calon walikota, kini mau maju jadi wakil walikota? Kalau mau sebagai wakil, tersirat aura kekuasaan alias ambisi. 

Kemudian bagi Emzalmi, apakah mungkin pula mau maju sebagai wakil walikota, karena jabatannya sebagai wakil walikota sekarang saja sudah dirasakannya pahit getirnya. Bahkan, para pendukung setia Emzalmi sudah tahu, kalau Emzalmi sudah bisa dikatan telah tersiksa dan sensara. Bahkan kini, sudah bisa pula dikatakan, hubungan Emzalmi-Mahyeldi, sudahkan api dalam sekam. Tapi untung Emzalmi tidak termasuk sosok yang temperamental atau parabo dan piawai juga meredam emosinya. Kalau dibathin lah taseso mah.


Dari calon pasangan Emzalmi-Desri Ayunda atau Desri Ayunda-Emzalmi, perlu juga dipertanyakan partai yang akan mendukungnya apa, serta kepeng-kepengnya. Dari sekilas info, disebut-sebut partai yang bakal mendukungnya Gerindra dan PDI-P. Apa mungkin?

Persoalan yang paling berat dihadapi Emzalmi masalah usia yang tak bisa ditarik mundur atau disembunyikan. Semua publik di Kota Padang, sudah tahu kalau Emzalmi sudah gahat alias tue. Dari fakta usia, jelas produktifitasnya akan menurun alias tak bisa berlari kencang lagi.

Jadi, dari pada menuai malu diujung kariernya, rasanya lebih baik kalau Emzalmi menjadi good pather bagi anak nagari Padang pinggiran. Kemudian, abaikanlah kompor-kompor dari anak nagari yang belum punya pengalaman apa-apa di dunia politik dan bukan pula petarung. Faktanya, jadi ketua sekelas RT atau RW saja masih minta suaka.

Kalau kareh juo hati, sebaiknya lakukan survei yang dilakukan lembaga independen dan diperjelas kriteria penilaiannya. Jangan penilian diukur dengan pengalaman birokrasi, ya menang sae lah Emzalmi.

Jika Emzalmi tak maju, jelas diujung kariernya akan menjadi walikota disaat pilkada Kota Padang dilaksanakan. Kenapa? Karena Mahyeldi sudah 1000 persen bakal maju sebagai kandidat yang telah digadang-gadangkan media. Sebagai patahana, Mahyeldi harus mundur alias cuti selama masa pemilihan.

Moment menjadi orang nomor satu itulah, Emzalmi memainkan perannya untuk mendukung anak nagari Padang pinggiran yang basalero maju. Kini, sudah ada anak nagari Padang pinggiran yang telah bertekad untuk maju. Namannya Alkudri, anak Nagari Pauh yang punya pengalalaman sebagai ketua DPD REI Sumatera Barat dan punya banyak teman pengusaha kelas kakap di Jakarta, termasuk punya hubungan baik dengan menteri.

Dari fakta tentang Alkudri itu, secara logika, pasti Alkudri punya kemampuan mendatangkan investor ke Kota Padang. Kalau visi bisnisnya, tak akan terlawan dengan kandidat anak nagari Padang pinggiran lainya. Kalau masalah kepeng eeee, rasanya  tak perlu diragukan lagi. Kalau lakek tangan eeee, sudah terbukti dan teruji dengan real estet yang telah dibangunnya di Kota Padang.

Kini, semua pilihan ada sama Emzalmi. Maju demi ambisi atau mendukung Alkudri demi nagari. 

Kata kuncinya, pertarungan Walikota Padang sebaiknya heat to heat. Pasangan yang akan mampu mengalahkan Mahyeldi hanya pasangan yang berlatar belakang kampung, Padang-Pessel atau Padang-Pariaman laweh. Kenapa? Karena penduduk Kota Padang tak hanya orang Padang, tetapi juga warga berlatar belakang Pesisir Selatan, Piaman laweh, Solok, Bukittingi, Pasaman dan boleh dikatakan seluruh daerah tingkat dua Sumbar. BERSAMBUNG. (penulis wartawan tabloid bijak) 

google+

linkedin