Menghadiri Batagak Penghulu "Malewakan Datuak Malintang Panai, Penghulu Suku Panai Tanjuang Kenagarian Air Haji Pesisir Selatan", Bapak Drs H. Nasrul Abit, rekan saya, Wakil Gubernur Sumbar, hari ini Sabtu 11 Februari 2017.

Di pohon jambu bersarang penyengat.
Untung sarangnya di dahan tinggi.
Salam pertama tidak dijawab semangat.
Saya ulangi sekali lagi.

Ambil pucuk didapat ulam.
Hati gundah menjadi lega.
Terima kasih yang menjawab salam.
Yang jawab Insya Allah masuk Surga.



Besar-besar si pohon sagu.
Jangan ditebang pakai gergaji.
Selamat kepada pak Nasrul Abit dan ibu
Datuak Malintang Panai dari Aie Haji.

Menjelang pagi turunlah rinai.
Panas terik selama sepekan.
Gelar disandang Datuak Malintang Panai.
Kebanggaan keluarga dan kami di pemerintahan.

Tebang buluh ambil seruas.
Dibagi rata untuk jadi tongkat.
Lama menanti, barulah jelas
Karena Sumpah Datuk yang mengikat

Tanam cabe, tanamlah bibit.
Supaya subur disiram tiap pagi
Puaslah sudah kini Bapak Nasrul Abit.
Jadi rang minang tak ada yang meragukan lagi

Tersebut nama Datuk Malintang Panai
Kini dilewakan di nagari Aie Haji
Forkopimda Dan SKPD datang begitu ramai
Menunjukkan rasa peduli dan apresiasi

Ada Bagindo juga ada Sutan.
Gelar di Pariaman sejak nenek moyang.
Hadir juga Wakil Bupati Pesisir Selatan.
Bapak Rusmayul Anwar selamat siang.

Sabana rami alek rang aie haji
Acara dimulai dengan mengaji
Hadir pula walikota dan bupati
Menjadikan acara semakin rami

Ninik mamak dan alim ulama
Bunda kanduang dan cadiak pandai
Ikut serta hadir disini bersama
Melewakan Datuk Malintang Panai

Merah-merah si buah naga.
Dibawa anak ke sungai lolo.
Sekum LKAAM Sumbar hadir juga.
Bapak Safri Datuk Siri Mahadirajo

Dulu pernah menjadi mentri
Menristek di zaman SBY Budiyono
Prof Gusti M Hatta hadir juga disini
Tapi duduknya jauh dari Irwan Prayitno

Palewaan datuak, bernuansa adat
Warna warni baju dan pakaian 
Bapak ibu tak disapa, karena tak sempat
Mohon maaf kami sampaikan

Ikan Baracuda ikan alu-alu.
Dimakan bersama tidak bersisa.
Salam hormat kami ucapkan selalu
Kepada bapak ibu semua

Tanam jagung semailah biji.
Sawah dan ladang garapan pak tani.
Walaupun jauh di air haji.
Rombongan Padang ramai kesini.

Gadis kecil rambut dikuncir.
Cukup diikat memakai tali.
Batagak gala ramai yang hadir.
Tandanya restu sanak famili.

Rimbun daunnya si gardamunggu.
Tumbuh di bawah pohon rambutan.
Datang juga dari Sungai Pagu.
Tandanya kuat hubungan kekerabatan.

Tai lalat tumbuh di dagu.
Tumbuh tai lalat tidak menular.
Selamat datang rombongan Sungai Pagu.
Ma'af diminta tidak tersebut gelar.

Burung wallet terbang ke gua.
Dicari ke dalam tidak berjumpa.
Selamat datang hadirin semua.
Apalagi kepada tetamu dari Jakarta

Di hari minggu pergi berburu.
Masuk ke hutan dan juga semak.
Datuak Malintang Panai bukan orang baru.
Bawaan Bapak Nasrul Abit sudah niniak mamak.

Tak ada ikan yang ada udang.
Alergi udang menjadi batuk.
Urang Aie Haji baralek gadang.
Bapak Nasrul Abit menjadi Datuk.

Kuning emas warna arloji.
Enak di pandang mata pun sejuk.
Berbahagialah masyarakat aie haji.
Kini Wakil Gubernur menjadi datuk.

Kuda lari di halau kusir.
Agar delman mendapat muatan.
Sukses Datuk sukses berkarir.
Semoga menjadi tokoh panutan.

Di laut Painan banyaklah ikan.
Di pinggir pantai singgah makan.
Selalulah bimbing sanak keponakan.
Tugas Wakil Gubernur jangan tinggalkan.

Menjadi datuk, bukan tempat bangga
Karena bangga itu ada di kehormatan
Pak Wagub jadi Datuk, karena dipercaya
Jadi ninik mamak dari sanak kemenakan

Malewakan datuk, dimana mana
Tanda adat budaya tetap dijaga
Kami rang minang cukuplah bangga
Karena masyarakatpun ikut serta

Bukan budaya sembarang budaya
Budaya sebagai identitas diri
Acara adat tetaplah dipelihara
Agar potensi kita bisa diaktualisasi

Budaya bagaikan sistem kehidupan
Segala sesuatu saling berkaitan
Kita amalkan, janganlah sebagian
Ikuti budaya, sukses di masa depan

Dari air melompat ke darat.
Terlihat orang berambut cepak.
Dua datuk memimpin Sumatera Barat.
Inshaa Allah akan selalu kompak.

Menjadi Datuk haruslah gigih
Urus nagari dan jalankan amanah
Cukup sekian dan terima kasih.
Semoga pak Datuk tak dimakan sumpah.

google+

linkedin