Ketua DPRD Kabupaten Solok, Kasmudi, Z. SH, saat meninjau rumah warga yang atapnya habis diterbagkan angin kencang di nagari Sungai Nanam

BIJAK ONLINE (SOLOK)-Pelaksana tugas Ketua DPRD Kabupaten Solok, Kasmudi, Z. SH, mengunjungi lokasi bencana angin kencang disertai hujan badai yang melanda Kabupaten Solok, Kamis dini hari lalu. Ketua DPRD Kabupaten Solok berkeliling dari jorong ke jorong di nagari Sungai Nanam, kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Minggu, 28 Agustus 2016.

Nagari Sungai Nanam, termasuk salah satu nagari di Kabupaten Solok yang parah dilanda bencana angin kencang, hingga menyebabkan ratusan rumah di nagari paling padat penduduk di Kabupaten Solok itu atapnya diterbangkan oleh bencana angin kencang. Selain itu, angin kencang juga merusak beberapa bangunan sekolah, masjid, lahan pertanian dan lain sebagainya. Sungai Nanam terdiri dari 15 jorong, hampir setiap jorongnya di nagari penghasil kentang, bawang, sawi, markisa itu dilanda musibah angin puting beliung. 

Di jorong Limau Puruik, jorong Sariak Bayang dan jorong Rimbo Data, beberapa bangunan fasilitas umum (fasum), seperti sekolah dan rumah ibadah rusak berat. Bahkan ada yang atapnya diterbangkan sejauh 300 meter oleh angin kencang. 

“Kita ikut prihatim yang mendalam dengan musibah ini. Kita tidak bisa bayangkan, berapa kerugian masyarakat daerah sini yang mayoritas bergerak di pertanian akan mengalami gagal panen, sebab tanaman holtikultura mereka di rusak oleh angin kencang,” tutur Kasmudi, saat berkunjung ke jorong Rimbo Data,melihat rumah dan lahan pertanian masyarakat yang luluh lantah oleh angin kencang. 

Dijelaskan Kamudi, bencana angin kencang yang memporak porandakan ratusan rumah penduduk dan sarana umum lainnya, mengakibabkan kerugian di atas Milyaran Rupiah. “Bagaimana tidak, plastik mulsa yang diterbangkan angin entah kemana bahkan sampai ke puncak tiang listrik dan pucuk pohon besar, yang akan digunakan untuk tanaman pertanian itu sendiri seperti tomat, cabe, bawang merah, harganya sangat mahal. Belum lagi kerugian warga yang atap rumahnya habis diterbangkan angin badai,” tambah politisi dari Golkar itu.

Selain itu, listrik mati hampir 100 jam dan masyarakat yang biasanya memasak menggunakan listrik, terpaksa kembali mencari kayu bakar untuk sementara. Beruntung sejak Minggu malam aliran listrik kembali normal. “Pemerintah dan DPRD harus bergandeng tangan mengtasasi kerugian masyarakat ini,” pungkas Kasmudi (wandy) 

google+

linkedin